Klarifikasi Istilah "Pergi ke Papua", Kemensos: Motivasi Agar ASN Lebih Peduli

- Kamis, 15 Juli 2021 | 00:26 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/5/2021). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/5/2021). (photo/ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Raden Harry Hikmat klarifikasi istilah "Pergi ke Papua" yang dilontarkan Menteri Sosial Tri Rismaharini bentuk lecutan motivasi agar ASN lebih peduli di masa gawat darurat pandemi.

Ungkapan itu menurutnya, merupakan upaya meningkatkan empati pegawai terhadap kondisi terkini masyarakat, agar pegawai mampu bekerja dengan hati, harus keluar dari zona nyaman terlebih dahulu.

“Itulah yang dimaksudkan dengan pernyataan akan dipindahkan ke Papua, tempat yang paling jauh (dari Bandung) tapi masih di Indonesia. Seluruh pegawai harus mampu keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga dan kenyamanan rutinitas yang dialami sehari-hari, untuk berperan mengatasi masalah sosial dari Aceh sampai Papua,” kata Harry dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (14/7) dikutip dari ANTARA.

Harry mengatakan arahan Risma dalam kunjungan kerjanya di Dapur Umum Balai Sosial Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7), harus dimaknai sebagai cambuk untuk seluruh jajaran Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Adam Deni Beberkan Kronologi Pengancaman Jerinx dan Serahkan Bukti

Apalagi dalam kunjungan tersebut sempat Balai menyuguhkan hiburan dan hiasan yang tidak perlu dalam kondisi kedaruratan.

“Kami harus belajar dari relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) bagaimana cara mengoperasikan dapur umum,” ujar Harry Hikmat.

Dapur umum di Balai Wyata Guna Bandung ini diterapkan di beberapa balai sosial lain yang juga membuka dapur umum. Saat ini dapur umum dalam rangka meningkatkan ketahanan sosial masyarakat terkena dampak PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali.

Kehadiran Kemensos dalam situasi tanggap darurat juga diwujudkan dalam pemberdayaan sosial dan penanganan pasca-bencana sebagaimana dilakukan di beberapa wilayah di Papua.

Sebelumnya, Mensosr Risma protes kepada sejumlah ASN yang ada di Balai Wyataguna Bandung karena dinilai tidak ikut membantu memasak di dapur umum yang dibuat oleh Kementerian Sosial untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat.

Saat kunjungan, Risma mendapati adanya dapur umum yang hanya dikerjakan oleh petugas dari Tagana dan petugas lainnya.

Sementara ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantor.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X