Korea Utara dan Korea Selatan dilaporkan telah melakukan uji coba rudal balistik bersamaan, hanya berselang beberapa jam. Ini menyoroti perlombaan senjata kedua negara tersebut.
Dilansir BBC, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik melintasi pantai timurnya, saat Korea Selatan dan China membahas masalah nuklir Korea Utara.
Beberapa jam kemudian, giliran Korea Selatan yang melakukan uji coba rudal balistik kapal selam pertamanya.
Uji coba rudal yang dikenal sebagai SLBM telah direncanakan sebelumnya dan bukan sebagai reaksi terhadap peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh yang Mematikan
Hal ini membuat Korea Selatan menjadi negara ketujuh di dunia dengan teknologi tersebut.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang menghadiri uji coba tersebut, mengatakan Korea Selatan sekarang memiliki pencegahan yang cukup untuk menanggapi provokasi Korea Utara kapan saja.
Komentar tersebut kemudian dikritik oleh Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un, mengatakan hal itu tidak logis dan disesalkan, dia juga memperingatkan bahwa itu dapat menyebabkan putusnya hubungan, menurut laporan KCNA, dilansir BBC Kamis (16/9/2021).
Dalam uji coba Korea Utara, rudal jarak pendek terbang sekitar 800 km pada ketinggian maksimum 60 km, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Rudal diluncurkan dari daerah pedalaman tengah negara itu, dan terbang ke timur menuju Laut Jepang.
Sementara itu, Korea Selatan dan AS sedang melakukan analisis untuk menentukan jenis rudal yang digunakan.
Menteri pertahanan Jepang kemudian mengatakan bahwa rudal-rudal itu telah mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.
Resolusi PBB melarang Korea Utara melakukan tes dengan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional.
