Joe Biden Ungkap Rasa Sakit Hati Usai Bom Bunuh Diri ISIS di Kabul Tewaskan 13 Tentara AS

- Jumat, 27 Agustus 2021 | 10:38 WIB
Presiden AS Joe Biden (REUTERS/Jonathan Ernst )
Presiden AS Joe Biden (REUTERS/Jonathan Ernst )

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan kemarahan dan rasa sakit hatinya usai bom bunuh diri diduga dari ISIS yang meledak di Bandara Kabul, Afghanistan menewaskan sedikitnya 13 tentara AS pada Kamis (26/8/2021) malam.

"Kami marah dan begitu sakit hati," ungkap Biden dalam pernyataan resminya dilansir Reuters.

Pada malam itu, Biden berkumpul dengan para penasihat militer dan diplomatik senior di Ruang Situasi Gedung Putih untuk memantau perkembangan proses evakuasi tentara AS dari ledakan bom bunuh diri tersebut.

Biden dan istrinya, Jill mengaku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga para tentara AS yang tewas akibat bom bunuh diri. Untuk itu, Biden berjanji akan memburu para pelaku penyerangan bom bunuh diri di Bandara Kabul.

"Mereka menjadi bagian dari apa yang saya sebut sebagai tulang punggung Amerika, mereka tulang belakang Amerika. Terbaik yang pernah dimiliki negara ini," ungkap Biden.

Sebelumnya, Biden mendapat kritikan keras atas upaya evakuasi tentara AS di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan ketika pasukan AS ditarik mundur dari negara itu.

Beberapa hari sebelum serangan terjadi, Biden menegaskan bahwa AS  AS meninggalkan Afghanistan untuk menyelamatkan nyawa tentara AS.

Tentara-tentara AS yang tewas padam malam itu merupakan yang pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan menjadikan malam itu sebagai hari paling mematikan bagi pasukan AS di sana dalam satu dekade.

Para kritikus menyalahkan insiden itu pada proses evakuasi AS yang tergesa-gesa hingga memicu kemungkinan sekitar 1.000 warga Amerika tak bisa meninggalkan Afghanistan.

Mereka yang tewas adalah bagian dari 5.200 tentara AS yang mengamankan bandara Kabul dalam proses evakuasi.

"Ini adalah mimpi buruk yang kami takutkan, dan itulah kenapa selama berminggu-minggu, militer, intelijen, dan para pemimpin kongres dari kedua partai memohon kepada presiden untuk melawan Taliban dan memperluas perimeter bandara," kata Senator Ben Sasse dari Partai Republik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X