NASA telah menyatakan bahwa asteroid KT1 yang berpotensi berbahaya, berukuran sekitar 186 meter akan melintas dalam jarak 7,2 juta kilometer dari Bumi pada 1 Juni. Padahal jaraknya 20 kali lebih tinggi dari jarak antara Bumi dan bulan, hal tersebut dianggap 'dekat' pada skala astronomi.
Laboratorium Propulsi Jet, yang didanai oleh NASA dan dikelola oleh Institut Teknologi California, mengelola dasbor Asteroid Watch yang menyatakan bahwa KT1 adalah salah satu dari lima pendekatan asteroid terdekat yang terjadi dari 31 Mei hingga 2 Juni.
Pada tanggal 31 Mei, asteroid berukuran bus melintas dalam jarak sepertiga dari jarak antara Bumi dan bulan. Yang lainnya termasuk dua asteroid seukuran rumah dan satu asteroid seukuran pesawat terbang, melintas dengan jarak dari 11 lakh kilometer hingga 59 lakh kilometer.
Baca juga: Viral Momen Mengerikan Pasangan yang Jatuh dari Balkon Setelah Keduanya Bertengkar
Karena ukurannya yang kecil, mereka tidak dianggap berpotensi berbahaya oleh NASA. Namun, karena ukuran KT1 jauh lebih besar, badan antariksa mengkategorikan asteroid yang lebih besar dari 150 meter dan yang lewat dalam jarak 75 lakh kilometer sebagai berpotensi berbahaya.
Menurut NASA, benda-benda langit seperti itu 'memerlukan pengamatan yang cermat', karena perubahan tarikan gravitasi yang berasal dari planet yang bergerak dapat mengubah jalur asteroid sehingga melintasi Bumi selama periode waktu tertentu.
Jika asteroid semacam itu menghantam planet ini, dampaknya akan sangat menghancurkan. Tetapi NASA telah mengembangkan teknologi yang dapat mengirim massa besar untuk bertabrakan dengan asteroid berbahaya untuk menghancurkannya dan juga membelokkan jalurnya.
