Suara Oposisi Rendah, Muluskan Jokowi Wujudkan Misinya

- Selasa, 15 Oktober 2019 | 17:00 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Presiden Joko Widodo (kanan) berjalan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad, menyatakan rendahnya suara oposisi terutama di parlemen akan memuluskan Presiden Joko Widodo mewujudkan misinya, terutama pemindahan Ibu Kota.

Hal tersebut diungkapkannya lantaran partai-partai yang ada di koalisi luar pemerintah merapat ke istana dan mendapat tawaran langsung dari Jokowi untuk bergabung. 

Hari ini Partai Demokrat, Partai Gerindra dan PAN diprediksi bergabung, menyisakan PKS di luar istana yang menjadi oposisi.

"Ada sisi positif dalam pemerintahan Jokowi, dimana dukungan di parlemen menguat, yang sebelumnya hanya sekitar 60 persen. Kini, ketika Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan ada kemungkinan PAN gabung maka presentasenya akan 80 persen hingga 90 persen kursi di Senayan. Itu partai yang mendukung pemerintah," ucapnya saat dihubungi Indozone Selasa, (15/10).

Maksimalnya suara pemerintah di parlemen akan memudahkan Jokowi sebagai kepala negara, terutama dalam hal regulasi. Dia bisa mewujudkan semua yang menjadi kebijakan politiknya selama 5 tahun mendatang.

"Termasuk salah satunya pemindahan Ibu Kota Baru. Belum lagi melanjutkan aspek infrastruktur dan juga stabilitas politik, dukungan dari partai tersebut," ungkapnya. (MA)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X