Komunitas Jendela Cerebral Palsy (JCP) memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia tahun 2022 di Terowongan Kendal, Sudirman, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Rabu (5/10/2022).
Peringatan ini merupakan acara ketiga kalinya yang diinisiasi oleh JCP. Kali ini, JCP menggandeng berbuatbaik.id dengan ratusan relawan yang ikut serta dalam rangkaian tersebut.
Para relawan juga ikut bertugas untuk mengajak masyarakat yang berlalu-lalang untuk membumbui kanvas putih dengan tanda tangan sebagai bentuk dukungan bagi para survivor cerebral palsy.
Di akhir acara, tampak ratusan tanda tangan terpampang di poster putih yang panjangnya lebih dari 1 meter. Masyarakat juga dapat berbincang dengan teman-teman cerebral palsy, termasuk mengetahui perjuangan mereka.
Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Uji Materi Aturan Ganja Medis dari Ibu Pasien Cerebral Palsy
Acara ini mengusung tema "Samakan Pandanganmu". Founder Jendela Cerebral Palsy, Aisyah Cahyu mengatakan bahwa tema ini diadopsi untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak mendiskriminasi penyandang cerebral palsy.
"Kami juga bisa berpendidikan, bisa berkarya, bisa menulis, bisa mengeluarkan pikiran yang apa kita mau. Intinya bebas diskriminasi, bebas berekspresi," ucap Aisyah saat ditemui di Terowongan Kendal, Jakpus, Rabu (5/10/2022).
Acara ini juga mendapatkan dukungan dari pihak PT ARSA Foundation, termasuk dari berbuatbaik.id yang turut membantu untuk promosi acara hingga segi pendanaan.
Syamsul Hidaya selaku Project Manager menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan dana untuk acara tersebut. Dia juga menyebut dana itu berasal dari anggaran khusus untuk aktivitas influence bagi anak muda.
Baca juga: Dokter Spesialis Beber Manfaat Ganja Medis Untuk Cerebral Palsy Anak Santi Warastuti
"Lebih kepada supporting event, kita menyalurkan Rp10 juta kepada acara ini dan itu nggak ada campaign penggalangan dana," jelas Syamsul.
Di sisi lain, Direktur Ziswaf CT ARSA Foundation Muhammad Wahib merasa bahagia dengan awareness masyarakat yang membuka diri untuk meluangkan waktunya mengenal lebih dalam terkait cerebral palsy.
"Bahagia ya, ternyata diantara kesibukan warga Jakarta, ternyata ada yang aware dan peduli walaupun dengan sosialisasi yang waktunya sangat pendek, tapi itu bagian dari bagaimana mereka mengenal apa itu cerebral palsy," terangnya.
