Setelah Qaboos bin Said meninggal, Haitham bin Tariq sebagai sepupu Qaboos ditunjuk menjadi penerus takhta sepeninggal penguasa terlama di dunia Arab itu. Ia ditunjuk pada tahun 2013 oleh Qaboos untuk memimpin komite utama yang bertanggung jawab atas pengembangan negeri itu.
Seperti dikutip dari Khaleej Times, Sabtu (11/1/2020), Haitham bin Tariq menteri warisan dan budaya nasional Oman yang diangkat pada hari Sabtu setelah dewan militer tinggi meminta dewan keluarga yang berkuasa untuk bersidang dan memilih seorang pengganti.
Haitham mengambil alih kekuasaan ketika tantangan domestik tampak besar. Sebuah suksesi yang mulus diperkirakan, kata Kristian Coates Ulrichsen dari Baker Institute yang berbasis di Texas mengatakan kepada Reuters.
Sebelumnya, Sultan Oman, Qaboos bin Said, meninggal pada Jumat (10/1). Tak lama kemudian media pemerintah mengatakan sepupunya Haitham bin Tariq Al Said ditunjuk sebagai penggantinya. Dan bendera dikibarkan setengah tiang selama 40 hari untuk mengenang kepergiaan Qaboos.
Sultan Qaboos diketahui meninggal pada usia 79 tahun. Peti mati mendiang Qaboos terbungkus bendera Oman, kemudian dibawa ke Masjid Agung Sultan Qaboos di ibu kota Muscat, tempat salat jenazah digelar.
Kantor berita pemerintah ONA sejauh ini masih belum menginformasikan penyebab kematian Qaboos. Kendati demikian sang sultan sudah tidak sehat selama bertahun-tahun dan menghabiskan seminggu di Belgia untuk perawatan pada bulan lalu.
Qaboos tidak memiliki anak dan belum secara terbuka menunjuk seorang penerus. Sebuah undang-undang tahun 1996 mengatakan keluarga yang berkuasa akan memilih pengganti dalam tiga hari sejak takhta kosong.
