Jelang Rilis BPS, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diramal Kontraksi Hingga Minus 3%

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 22:10 WIB
Ilustrasi seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Ilustrasi seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Jelang rilis pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2020 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) besok, sejumlah ekonom meramal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi atau penurunan hingga di kisaran minus 3%.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira salah satunya. Ia melihat, dari beberapa faktor, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 disebutnya bakal berada di kisaran minus 3,26 hingga 3,88%.

Bhima menyebut, asumsi itu didasarkan pada perhitungan matematis yang selama ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, mengalami pelemahan akibat dampak Covid-19.

Ia juga mengatakan, penyebab ambruknya pertumbuhan ekonomi adalah pelemahan konsumsi rumah tangga. Padahal selama ini kelompok pengeluaran ini menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi domestik.

Dia mengatakan Covid-19 menyebabkan berbagai aturan ketat dari pemerintah demi menjaga potensi penularan lebih masif, namun hal itu berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat.

"Perlambatan konsumsi rumah tangga dan lambatnya realisasi stimulus disertai rendahnya aktivitas manufaktur menjadi penyebab utama anjloknya perekonomian pada kuartal II," ujar Bhima kepada Indozone, saat dihubungi pada Selasa (4/8/2020).

Bhima menambahkan, penanganan kasus Covid-19 oleh pemerintah berjalan lambat, sehingga hal itu semakin memperparah keadaan. Sementara itu di saat bersamaan ada kebijakan kesehatan yang membingungkan. Hal itu kemudian berimbas pada kepercayaan konsumen untuk berbelanja.

"Indonesia dipastikan akan mengalami resesi pada kuartal III-2020 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi minus di bawah 1 persen," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X