Sosok Ali Kalora, Gembong MIT yang Diduga Dalang Pembantaian Satu Keluarga Kristen di Sigi

- Minggu, 29 November 2020 | 13:05 WIB
Sosok Ali Kalora, pemimpin MIT yang diduga dalang pembantaian satu keluarga di Sigi. (Infokomando)
Sosok Ali Kalora, pemimpin MIT yang diduga dalang pembantaian satu keluarga di Sigi. (Infokomando)

Pembantaian satu keluarga yang diketahui beragama Kristen di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (27/11/2020), menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir. 

Pihak kepolisian menyebut bahwa pelakunya diduga merupakan komplotan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Nama Ali Kalora pun kembali menjadi perbincangan hangat usai pembantaian sadis tersebut. Setelah sempat senyap selama beberapa tahun terakhir, ia kembali diperbincangkan.

Siapa sebenarnya Ali Kalora?

Berbagai sumber menyebut bahwa Ali Kalora merupakan militan Islam Indonesia sekaligus gembong MIT. Bersama Muhammad Basri alias Bagong, Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak Santoso tewas pada 18 Juli 2016. 

Belakangan, Ali Kalora menjadi pemimpin tunggal di tubuh MIT setelah Basri ditangkap Satgas Tinombala.

Tidak diketahui kapan Ali Kalora lahir. Namun ia disebut-sebut terlahir dengan nama Ali Ahmad. Nama 'Kalora' di belakang namanya diambil dari nama desa Kalora yang masuk dalam wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.

Ali Kalora dikabarkan memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Sebelum jadi pimpinan MIT, Ali Kalora dikenal sebagai militan islam yang paling berani selain Daeng Koro (anggota MIT lain yang sudah tewas).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan terungkapnya peristiwa itu bermula saat anggota Polsek Palolo pada Jumat (27/11) pukul 10.30 WITA, menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun Lima Lewonu yang dibunuh secara kejam, dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal.

"Kemudian anggota Polsek Palolo segera mendatangi TKP, dan pada pukul 13.00 WITA anggota yang dipimpin Kapolsek Palolo sampai di TKP. Sesampai di TKP anggota Polsek Palolo menemukan empat mayat dan tujuh rumah warga dalam kondisi terbakar," kata Awi dalam keterangan tertulis.

Awi menuturkan, Polres Sigi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 18.00 hingga 23.00 WITA. Selain itu, Tim Inafis Polda Sulteng juga diturunkan untuk melakukan evakuasi jenazah.

Petugas kepolisian juga turut menginterogasi lima orang saksi. Berdasarkan kesaksian mereka diketahui bahwa pelaku berjumlah sekitar 10 orang, tiga di antaranya membawa senjata api, terdiri dari dua senjata api genggam dan satu senjata api laras panjang.

Para saksi, kata Awi, selanjutnya diperlihatkan daftar pencarian orang (DPO) teroris MIT. Mereka lalu meyakini bahwa tiga orang tidak dikenal tersebut merupakan anggota kelompok teroris pimpinan Ali Kalora.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X