Hadapi Krisis, Presiden Jokowi Minta Persaingan Sehat Harus Dibuka untuk Semua Bidang

- Minggu, 23 Agustus 2020 | 16:40 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Youtube Sekretariat Negara)
Presiden Joko Widodo. (Foto: Youtube Sekretariat Negara)

Menghadapi berbagai krisis akibat COVID-19 yang melanda Tanah Air, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ruang kompetisi atau persaingan sehat harus dibuka untuk semua bidang.

Terlebih di era reformasi ini, banyak pihak yang merasa sudah berada di zona nyaman secara ekonomi atau status, sehingga merasa terusik ketika dilakukan berbagai perubahan.

"Oleh sebab itu ruang kompetisi harus dibuka, ruang persaingan yang sehat harus diberi peluang, untuk semua bidang. Kita jangan takut dengan kompetisi dan jangan takut bersaing. Kita harus mengambil peluang momentum krisis ini untuk melakukan lompatan," kata Presiden Jokowi melalui tayangan virtual dalam HUT ke-22 Partai Amanat Nasional pada, Minggu (23/8/2020).

Jokowi mengakui pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan ekonomi global dan berpengaruh pada hampir sebagian besar sektor kehidupan. Bahkan, banyak negara maju yang kini terdampak oleh hal itu dan merasakan kemunduran ekonomi.

Sehingga, saat ini menjadi kesempatan besar bagi bangsa Indonesia untuk membenahi berbagai kelemahan fundamental dan mengeksekusi strategi-strategi besar negara.

"Kita harus bergerak serentak, mendobrak semua tantangan, dengan melakukan langkah-langkah yang ‘extraordinary’ untuk melakukan lompatan kemajuan menuju Indonesia Maju yang kita cita-citakan," kata Jokowi.

Sekira 22 tahun lalu, bangsa Indonesia memulai sebuah langkah reformasi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Semangat reformasi saat itu kata dia, kini menjadi relevan di saat bangsa kita tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19 beserta dampak kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkannya yang juga menimpa di setidaknya 215 negara di dunia.

Dalam situasi saat ini, bangsa Indonesia memerlukan langkah-langkah perubahan yang luar biasa. Meninggalkan cara lama, segera melakukan transformasi, dan melahirkan lompatan-lompatan kemajuan.

"Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah ‘extraordinary’, langkah-langkah perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X