Pengunjung Cemari Lingkungan, Suku Baduy Geram hingga Surati Presiden Jokowi

- Selasa, 7 Juli 2020 | 16:33 WIB
Suku Baduy surati Presiden Jokowi.
Suku Baduy surati Presiden Jokowi.

Tidak hanya alamnya, Indonesia juga dianugerahi kekayaan suku dan budaya. Potensi ini pun dimanfaatkan pemerintah sebagai sektor penghasil devisa.

Satu di antaranya adalah kehidupan Suku Baduy. Keunikan serta keeksotisan suku ini telah tersohor bahkan hingga ke mancanegara. Kearifan lokal Suku Baduy yang masih terjaga menjadi daya tarik tersendiri.

Namun seiring waktu, keluhan muncul dari masyarakat setempat. Mereka merasa kian terganggu dengan tingkah laku para wisatawan yang datang ke daerahnya. Para wisatawan tidak hanya mengusik kehidupan adat, namun juga mencemari lingkungan sekitar.

Atas dasar itu, Lembaga Adat Baduy membuat surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo agar menghapus kawasan adat Suku Baduy dari daftar destinasi wisata. Mereka mengusulkan agar status itu diubah menjadi cagar alam atau cagar budaya.

Keseriusan masyarakat tentang usulan itu bahkan telah dibahas pada pertemuan di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (4/7/2020) lalu.

Tokoh Adat Suku Baduy, Jaro Saidi mengatakan, kedatangan para wisatawan ke daerah mereka menyisahkan persoalan lingkungan. 

"Banyak dari mereka yang tidak mengindahkan dan menjaga kelestarian alam sehingga banyak tatanan dan tuntunan adat yang mulai terkikis dan tergerus oleh persinggungan tersebut," ujar Jaro Saidi.

Para pemangku adat akhirnya mengutus empat warga untuk menyampaikan surat terbuka tentang permohonan mereka ke pemerintah. Selain Presiden Jowo Widodo, mereka juga berencana menyampaikan usulan tersebut ke kementerian terkait serta pemerintah daerah setempat.

Jaro Saidi mengatakan, mereka juga meminta agar segala foto tentang masyarakat Suku Baduy dihapus. Termasuk yang telah tersebar di internet. Masyarakat mulai resah setelah kehidupan mereka kini dapat dengan mudah didapati melalui media sosial. 

Hal ini bertentangan dengan nilai yang dianut masyarakat. Seperti diketahui, Suku Baduy dikenal menutup diri dari segala bentuk modernisasi kehidupan. Atas dasar itu, mereka juga memohon agar pemerintah menghapus semua jejak digital tentang Suku Baduy.

"Ketenangan mereka terusik karena foto-foto kawasan Baduy yang menggambarkan aktivitas sehari-hari mereka sudah tersebar di internet," ujar Jaro Saidi.

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X