Lagi-lagi, mobil ambulans yang sedang membawa pasien dan sudah membunyikan sirine diduga dihadang alias tak diberi jalan oleh pengendara mobil. Ironisnya, pelaku penghadangan mobil ambulans adalah PNS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan ada mobil yang dikendarai seorang oknum PNS yang sempat dikatakan anggota Satpol PP menghalangi ambulans di Ciampea, Bogor. Selain dihalangi, mobil tersebut juga dikatakan menabrak ambulans hingga mengalami kerusakan di bagian bamper depan.
Dalam video yang beredar pada Senin 28 September 2020, disebutkan jika mobil ambulans dihalang-halangi oleh anggota Satpol PP berkepala botak. Pelaku yang terekam kamera kemudian pergi sambil menggerutu di dalam mobil.
"Dihalangi ambulans, Satpol PP aparat. Ambulans ditabrak," ucap seorang pria yang merekam video tersebut.
Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho kemudian memberikan keterangan atas kabar yang menyatakan oknum Satpol PP halangi mobil ambulans tersebut. Menurut dia, itu bukan anggotanya.
"Saya Kasatpol PP Kabupaten Bogor. Dengan ini saya akan sampaikan klarifikasi terkait dengan viral. Yang sekarang lagi ramai yaitu ambulans yang dihalang-halangi anggota Satpol PP. Sekali lagi yang bersangkutan bukan anggota Satpol PP Kabupaten Bogor. Tapi yang bersangkutan adalah salah satu pegawai di salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor," jelas Agus dalam keterangannya.
Sementara Sekretaris Satpol PP Kabupaten Bogor Imam Budiana menyatakan, jika pria yang viral menghadang ambulans tersebut adalah pegawai Kecamatan Gunung Sindur.
"Itu bukan orang Satpol PP. Dia namanya Kamrin, dia (itu adalah) Kasi Pelayanan Kecamatan Gunung Sindur," tegas Imam.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Ciampea AKP Andri Alam menerangkan, jika insiden itu terjadi karena kesalahpahaman dan tidak ada maksud menghadang ambulans.
"Jadi ambulans ini mau antar pasien pulang. Karena kondisinya agak sedikit padat, dia ngambil jalur kanan. Dia ngambil jalur kanan terus kebetulan (orang yang dianggap) Satpol PP ngambil jalur kanan juga. Terus secara nggak sengaja keserempet. Yang namanya orang keserempet turun kan, mungkin ribut di situ," ujar Andri.
"Sebenarnya bukan menghalangi, itu kecelakaan murni, Bener-bener nggak sengaja. Ya gimana sih kalau orang ditabrak kan? Karena memang kedua belah pihak ini sama-sama salah sebenarnya, kalau berbicara. Cuma karena mungkin namanya (orang yang dianggap) Satpol PP ditabrak mobilnya, dia turun marah-marah, kan gitu," sambungnya.
Andri menerangkan, saat itu ambulans sedang membawa pasien patah tulang untuk pulang dari rumah sakit. Atas kejadian tersebut, lanjut Andri, tidak hanya mobil ambulans yang mengalami kerusakan, mobil PNS tersebut juga mengalami kerusakan.
