Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra mengatakan, seluruh Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia sudah ikrar setia, tunduk, dan patuh pada konstitusi Partai Demokrat yang telah menetapkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Ikrar para Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia ini menggambarkan kesolidan Partai Demokrat secara nyata dalam menyikapi GPK-PD (Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat),” ujar Herzaky kepada wartawan, Kamis (25/2/2021).
Ia memaparkan, ikrar para Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia ini sekaligus membuat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat secara konstitutional, tidak mungkin terjadi.
“Dalam AD/ART Partai Demokrat, salah satu syarat sah KLB adalah harus mendapat persetujuan 2/3 Ketua DPD sebagai pemilik suara, sedangkan 34 DPD, alias 100 persen DPD sudah menyampaikan ikrar kesetiaan kepada hasil Kongres V Tahun 2020 yang menetapkan AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang sah,” tegasnya.
Disamping itu, Herzaky menuturkan Ketua DPD Partai Demokrat se Indonesia bertekad untuk melawan pelaku (GPK-PD) termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat, dan melanggar etika politik.
“Para Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia bertekad untuk membangun dan membesarkan Partai Demokrat yang sedang bangkit dan diterima publik sebagai partai yang senantiasa memperjuangkan harapan rakyat,” tandas Hezaky.
Sebelumnya diketahui, Salah satu pendiri dan eks Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua menyebut ada sejumlah kader Partai Demokrat mendorong adanya Kongres Luar Biasa atau KLB.
"Persoalan KLB itu kan persoalan digulirkan bukan dari saya dari bawah dari kader yang merasa ada sesuatu yang mengakibatkan harus terjadi perubahan gitu. Ini jadi tidak ujuk-ujuk," ungkap Max kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).
