Miris, Aipda Roni Syahputra Si Pembunuh 2 Wanita di Medan Cuma Diancam 15 Tahun Penjara

- Senin, 1 Maret 2021 | 15:25 WIB
Riska Fitria (21 tahun) dan Aipda Roni Syahputra, polisi yang membunuhnya. (Ist)
Riska Fitria (21 tahun) dan Aipda Roni Syahputra, polisi yang membunuhnya. (Ist)

Anggota Polres Pelabuhan Belawan, Aipda Roni Syahputra yang membunuh dua perempuan muda di Medan, Rizka Fitria (21 tahun) dan Aprilia Cinta (16 tahun), pada Senin, 22 Februari lalu, akan dihukum tegas selain dipecat secara tidak hormat oleh institusinya.

"Kita tegas dan profesional meski pelakunya oknum polisi," kata Kasubdit Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

Namun, Aipda Roni agaknya terbebas dari hukuman mati, sebagaimana dituntut oleh pihak keluarga korban dan masyarakat.

Aipda Roni "hanya" dijerat dengan Pasal 340 Junto pasal 338 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, puluhan "emak-emak" dan remaja dari Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Pelabuhan Belawan, hari Senin (1/3/2021). Mereka mendesak agar Aipda Roni dihukum mati.

"Jangan mentang-mentang pelakunya polisi, tidak dihukum mati," teriak mereka.

Seperti diketahui, saat ditangkap oleh pihak kepolisian Polda Sumut, Aipda Roni mengaku sakit hati terhadap korban.

Sakit hati itu bermula dari masalah paket yang dititipkan Riska kepada  Aipda Roni.

Namun, alasan sakit itu justru menimbulkan tanda tanya karena sejauh ini belum terang sakit hatinya karena apa.

Karena kejanggalan motif itu, muncul dugaan kalau Aipda Roni hendak menyetubuhi dua wanita itu sebelum membunuh mereka berdua.

Dugaan tersebut mengarah kepada kemungkinan bahwa ajakannya untuk berhubungan badan ditolak oleh kedua korban.

Teranyar hasil otopsi terhadap Rizka Fitria telah dirilis RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumut.

Ternyata Rizka Fitria dibunuh saat sedang menstruasi di dalam kamar hotel di kawasan Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan.

"Kalau tanda-tanda diperkosa enggak ada, karena pada saat itu dia sedang halangan. Tetapi ada tanda sudah pernah berhubungan, namun itu luka lama, bukan baru,” kata dr Abdul Gafar Parinduri SPFM ahli forensik RSUD Sultan Sulaiman pada wartawan, Minggu (28/2/2021).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X