Stok Berlebih, Harga Minyak Dunia Drop

- Rabu, 8 Juli 2020 | 10:53 WIB
Ilustrasi kilang minyak. (REUTERS)
Ilustrasi kilang minyak. (REUTERS)

Harga minyak merosot di awal perdagangan hari ini, Rabu (8/7/2020). Hal itu dipicu data industri AS yang menunjukkan peningkatan stok minyak mentah, serta proyeksi penurunan produksi Amerika di bawah ekspektasi pada 2020. Hal itu juga menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 13 sen, atau 0,3%, menjadi US$42,95 per barel pada pukul 07.19 WIB, demikian laporan Reuters, di Tokyo, Rabu (8/7/2020).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menurun 10 sen, atau 0,3%, menjadi US$40,52 per barel.

Harga sedikit berubah pada sesi sebelumnya dan tertahan dalam kisaran sempit selama dua pekan terakhir, karena kekhawatiran tentang lonjakan kasus virus corona secara global yang juga memukul optimisme tentang pemulihan permintaan bahan bakar.

Stok minyak mentah AS meningkat minggu lalu, dibandingkan ekspektasi penurunan, meski persediaan bensin dan produk penyulingan melorot lebih dari estimasi. Hal itu merujuk pada data dari kelompok industri American Petroleum Institute, Selasa.

Badan Informasi Energi (EIA) AS, Selasa, mengatakan produksi minyak mentah Amerika diperkirakan turun 600 ribu barel per hari pada 2020, penurunan yang lebih kecil dari 670 ribu bph yang diprediksi sebelumnya.

Namun, pihaknya juga memperkirakan permintaan minyak global akan pulih pada akhir 2021, mengestimasikan permintaan 101,1 juta barel per hari pada kuartal keempat tahun depan.

"Proyeksi EIA tentang penurunan yang lebih rendah dalam output AS sebagian diimbangi oleh prospek pemulihan permintaan, yang membatasi kerugian di pasar minyak," kata Hiroyuki Kikukawa, General Manager Nissan Securities kepada Reuters

"Namun, ekspektasi bahwa Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya akan mengurangi pemotongan produksi minyak dari Agustus dan ekuitas Wall Street yang melemah menambah tekanan," sambungnya. 

Abu Dhabi National Oil Co berencana meningkatkan ekspor minyak pada Agustus, sinyal pertama bahwa OPEC dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC +, bersiap untuk mengurangi rekor pemotongan produksi minyak bulan depan, seperti diungkap Reuters

Menteri OPEC + akan menggelar pertemuan pekan depan. Sementara itu, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di Amerika Serikat melampaui 3 juta, Selasa, menurut penghitungan Reuters.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X