Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Jumat (10/7/2020) ditutup melemah 21 poin atau setara 0,43% ke level 5301,256. Indeks sempat menyentuh level tertinggi hari ini di angka 5076,521 di awal pembukaan perdagangan, sebelum akhirnya terus melemah dan bahkan sempat menyentuh level terendah hari ini di angka 5022,170.
Volume saham yang ditransaksikan hari ini sebanyak 9.422 miliar lot saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp6,658 triliun. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini.
Rupiah ditutup pada level Rp14.360 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 106 poin atau setara 0,73% dibandingkan penutupan perdagangan pasar uang pada Kamis sore (9/7/2020) di level Rp14.325 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa rupiah tertekan kekhawatiran pelaku pasar akan semakin luasnya penyebaran wabah virus corona.
"Triger-nya adalah peningkatan Covid-19 di AS ditambah kekhawatiran gelombang kedua di Hong Kong," kata Ariston kepada Indozone, Jumat (10/7/2020).
Akibat kekhawatiran tersebut, kata Ariston, pemulihan ekonomi global menjadi semakin besar. Dengan kondisi saat ini, menurutnya para pelaku pasar kurang meminati aset-aset berisiko seperti mata uang emerging market sore ini.
"Saya kira hari ini penyebab pelemahan rupiah, tidak ada yang lain, memang Covid," pungkasnya.
Dikutip dari worldometers, Jumat (10/7/2020) pukul 06.15 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif di seluruh dunia menembus angka 12 juta, tepatnya sebanyak 12.370.523 kasus.
Dari total tersebut, jumlah korban pulih lebih banyak dibandingkan dengan yang meninggal dunia. Sebanyak 7.180.975 kasus telah dinyatakan sembuh. Sedangkan, jumlah kematian secara global akibat Covid-19 sebanyak 556.370 orang.
Di Indonesia sendiri, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) per hari ini, Jumat (10/7/2020) mencapai 72.347 kasus. Di antara kasus kumulatif itu, sebanyak 33.529 orang dinyatakan sembuh dan 3.469 orang lainnya meninggal dunia.
