Perlahan Tapi Pasti, Rupiah Bergerak Ke Arah Positif Sebelum Pandemi

- Jumat, 5 Juni 2020 | 23:02 WIB
Ilustrasi Dolar dan Rupiah (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Ilustrasi Dolar dan Rupiah (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa, bahkan pergerakannya mendekati level sebelum wabah virus corona melanda Indonesia. 

Kepercayaan pelaku pasar akan fundamental ekonomi dan iklim investasi portofolio di Indonesia meningkat, seiring dengan derasnya capital inflow atau arus modal asing yang masuk RI melalui pasar obligasi. 

Mengutip data RTI Business, rupiah pada penutupan perdagangan hari ini berakhir di angka Rp13.920/US$. Rupiah menguat 169 poin atau setara 1,20% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri dalam analisanya menyebutkan, sentimen positif terus membayangi penguatan kurs rupiah dalam seminggu terakhir. Pelaku pasar semakin percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang terus membaik. 

Ia menyebut, mulai dari inflasi yang terjaga, defisit neraca transaksi berjalan yang relatif terjaga, serta kondisi eksternal sendiri yang menyebabkan dolar AS dalam trend negatif. 

Selain itu, suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) masih relatif lebih tinggi dari suku bunga acuan bank sentral negara-negara maju. Imbal hasil atau  yield  dari obligasi Indonesia juga masih lebih menarik dari kebanyakan negara maju.

"Ini ikut mendorong arus  capital inflow  ke Indonesia. Pasar di Indonesia menjadi semakin menarik bagi investor," ujar Reny dalam keterangannya, Jumat (5/6/2020). 

Kebijakan new normal yang mulai diberlakukan pemerintah di sejumlah wilayah Indonesia, menurut Reny, juga menjadi sinyal bahwa aktivitas bisnis berangsur-angsur.segera akan kembali normal, sehinga menambah keyakinan pelaku pasar akan pemulihan ekonomi nasional.

"Kita lihat kurs rupiah sekarang semakin mendekati ke level sebelum Covid-19 sebesar Rp 13.600 per dolar AS. Seperti kata Gubernur BI Perry Warjiyo, kurs rupiah selama pandemi memang  under value ," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X