Menristek Bambang Dorong Keberpihakan untuk OMAI

- Jumat, 6 November 2020 | 18:31 WIB
Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Menristek) Bambang Brodjonegoro. (Photo/Dok. Kemenristek)
Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Menristek) Bambang Brodjonegoro. (Photo/Dok. Kemenristek)

Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Menristek)/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mendorong lebih banyak keberpihakan untuk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) serta fitofarmaka yang dimasukkan ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurutnya, 95 persen bahan baku untuk produk obat terutama berjenis kimia berasal dari impor. Padahal, ia menilai obat merupakan salah satu isu prioritas nasional karena semua orang membutuhkannya.

"Sudah saatnya kita lebih fokus kepada yang herbal. Indonesia adalah negara dengan biodiversitas terbesar di dunia," kata Bambang, seperti yang dilansir dari Antara, Jumat (6/11/2020).

Tidak hanya kekayaan di darat yang berpotensi menjadi OMAI, tapi juga terdapat potensi di lautan Indonesia yang dapat menjadi bahan baku untuk obat. Bambang menegaskan untuk memanfaatkan kekayaan biodiversitas tersebut, perlu ada penelitian ekstraksi serta proses identifikasi bahan baku herbal apa saja yang bisa dipakai untuk obat.

Baca juga: Memperin Optimis Sektor Industri Bisa Cepat Pulih dari Dampak Panddemi COVID-19

Menurut dia, sumber daya manusia dan kekuatan riset di bidang OMAI dan fitofarmaka sudah sangat kuat. Tapi, salah satu halangan yang dikeluhkan pelaku industri adalah proses uji klinis masih lama.

"Menurut saya, harus ada pemihakan dari Kementerian Kesehatan, harus ada ketegasan bahwa kita harus memprioritaskan obat yang basisnya berasal dari negara kita sendiri. Ini kekayaan kita yang luar biasa, yang sayang sekali kalau hanya menjadi catatan dan data," kata Bambang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X