Pimpinan DPR Minta Masyarakat Tak Perlu Takut dengan Buzzer

- Rabu, 10 Februari 2021 | 15:04 WIB
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. (Mario/Man)
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin. (Mario/Man)

Ekonom sekaligus mantan menteri koordinator ekonomi Kwik Kian Gie mengaku diserang habis-habisan oleh para buzzer usai menyampaikan kritik tentang utang negara.

Mengenai hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta agar masyarakat tak perlu takut apabila diserang oleh buzzer saat mengkritik. Bahkan, kalo perlu menurutnya membalasnya harus pakai buzzer juga saat mengkritik.

“Ya soal buzzer ya tinggal mengkritik juga pakai buzzer aja. Kan namanya dunia teknologi ya silahkan saja tidak ada masalah," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Azis menuturkan sejatinya pemerintah juga tidak masalah dengan kritikan yang disampaikan oleh masyarakat, namun kritik tersebut harus bersifat membangun.

"Kritikan itu sepanjang kritik membangun bagus. Supaya ada check and balance. Saya mendukung tinggal kritiknya adalah membangun, ada solusi," imbuhnya.

Lebih lanjut Waketum Partai Golkar tersebut menjelaskan bahwa kritikan ataupun masuk kepada pemerintah bisa melewati apa saja. Baik secara lisan, media ataupun tulisan.

"Kritik bisa lewat mana saja, bisa lisan, bisa melalui media, bisa melalui tulisan," tutupnya.

Kritikin tersebut bisa lewat mana saja. Terpenting kritikan tersebut bersifat membangun membuat pemerintah lebih baik lagi.

"Kritik bisa lewat mana saja, bisa lisan, bisa melalui media, bisa melalui tulisan," ungkapnya.

Ekonom sekaligus mantan menteri koordinator ekonomi Kwik Kian Gie mengungkap kabar mengejutkan.

Kwik mengaku diserang habis-habisan oleh para buzzer usai menyampaikan kritik tentang utang negara dan bahkan sampai ketakutan. Dia belum pernah setakut ini ketika menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Kwik melalui akun Twitter @kiangiekwik, Sabtu (6/2/2021).

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah," cuitnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X