Isi Surat Wasiat Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Makassar untuk Orangtua: Siap Mati Syahid

- Selasa, 30 Maret 2021 | 09:46 WIB
Kiri: Terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar (Istimewa) / Kanan: Proses evakuasi jenazah terduga pelaku (ANTARA FOTO/Indra Abriyanto)
Kiri: Terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar (Istimewa) / Kanan: Proses evakuasi jenazah terduga pelaku (ANTARA FOTO/Indra Abriyanto)

Salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, yaitu L, meninggalkan surat wasiat sebelum melakukan aksi terorisme.

Surat wasiat tersebut ditujukan kepada orangtuanya. L berpamitan kepada orangtuanya dan menyatakan siap untuk mati syahid.

"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, dikutip Selasa (30/3/2021).

Dalam menjalankan aksinya, L tidak sendirian. Dia mengajak serta sang istri yang berinisial YSF. Keduanya baru menikah 6 bulan lalu dan dinikahkan oleh seorang teroris yang bernama Rizaldi.

Mereka adalah bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga pernah melakukan aksi terorisme di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

"Keduanya menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu ditangkap di bulan Januari," ujarnya.

Rizaldi juga merupakan teroris jaringan JAD Sulsel dan memiliki keterkaitan dengan aksi terorisme di Jolo, Filipina. L dan YSF ini rupanya sering mengikuti pengajian di perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar. 

Dalam pengajian tersebut, L dan YSF kerap memberikan doktrin jihad.

"Mereka ada dalam kelompok pengajian Villa Mutiara di mana masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana untuk jihad," ungkapnya.

Pasutri ini juga membeli sendiri bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan bom bunuh diri. Menyikapi hal ini, Listyo mengimbau masyarakat tidak mudah terpengaruh.

"Hari ini ada kepala BNPT dan kami juga sudah berkoordinasi dengan kementerian agama, ormas agama dan kepemudaan untuk menekankan agar doktrin terkait terorisme tidak berkembang," jelasnya.

Lebih jauh, Kapolri mengatakan Densus 88 telah menangkap empat tersangka di Makassar.

"Perkembangan dari peristiwa kejadian bom terjadi kemarin, maka sampai dengan hari ini, kita mengamankan 4 orang tersangka yakni AS, SAS, MR, dan AA," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X