Puluhan Gajah Mati Secara Misterius di Botswana Diduga Menelan Mikroorganisme Beracun

- Kamis, 25 Maret 2021 | 09:54 WIB
Puluhan gajah mati secara misterius (REUTERS)
Puluhan gajah mati secara misterius (REUTERS)

Puluhan gajah mati secara misterius di Botswana beberapa bulan setelah ratusan dibunuh dengan menelan mikroorganisme beracun.

Investigasi awal terhadap gelombang baru kematian telah mengesampingkan antraks dan infeksi bakteri, kata kementerian lingkungan pada Rabu ketika jumlah kematian tahun ini meningkat menjadi 39.

Kementerian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, Konservasi, dan Pariwisata juga mengesampingkan dugaan perburuan karena gading gajah di Suaka Margasatwa Moremi ditemukan utuh.

"Analisis laboratorium lebih lanjut sedang berlangsung. Investigasi lapangan dan udara yang luas belum menemukan kematian spesies satwa liar lainnya di dalam kawasan itu," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Daily Mail.

Selama beberapa minggu mulai Mei tahun lalu, 330 gajah ditemukan mati dalam keadaan misterius di dekat pinggiran Okavango Delta, salah satu tujuan wisata utama di benua itu bagi pecinta satwa liar.

Para konservasionis menekan pemerintah untuk mencari tahu apa yang telah membunuh hewan-hewan itu.

Penduduk setempat di daerah tersebut melaporkan melihat gajah berjalan berputar-putar, menunjukkan bahwa mereka telah mengalami gangguan neurologis baik oleh patogen atau racun.

Pada bulan September, pemerintah merilis laporan yang menunjuk mikroorganisme beracun yang disebut cyanobacteria sebagai penyebab kematian.

Tidak semua cyanobacteria beracun, tetapi para ilmuwan mengatakan yang beracun lebih sering terjadi karena perubahan iklim meningkatkan suhu global.

Bakteri tersebut hidup di air atau tanah lembab, yang kemudian dikonsumsi oleh gajah.

Suhu di Afrika Selatan meningkat dua kali lipat dari rata-rata global, menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim.

Sementara populasi gajah Afrika menurun karena perburuan, jumlah di Botswana terus bertambah.

Negara Afrika bagian selatan adalah rumah bagi sepertiga gajah di benua itu dan menumbuhkan populasi dari 80.000 hingga 130.000 melalui cagar alam yang dikelola dengan baik.

Namun gajah masih berada dalam ancaman karena para petani menganggapnya sebagai gangguan karena merusak tanaman ketika mereka berkeliaran di luar cagar alam dan perburuan masih sering terjadi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X