Penelitian Mengungkap, Bakteri Dapat Bertahan Hidup di Mars

- Senin, 24 Juni 2019 | 11:01 WIB
Mars/Pixabay
Mars/Pixabay

Para peneliti dari Amerika Serikat mengungkap untuk pertama kalinya, dua spesies bakteri toleran garam dari Bumi dapat bertahan hidup di Mars jika dikeringkan dan dihidrasi ulang hanya dengan kelembapan.

Temuan ini sekaligus memiliki implikasi tidak hanya untuk potensi menemukan kehidupan di planet tetangga kita, tetapi juga risiko mencemari Mars dengan bakteri terestrial.

Para peneliti dari Wichita State University di Kansas, Jet Propulsion Laboratory NASA di California dan Space Science Institute di Colorado menumbuhkan dua spesies bakteri dalam air garam yang terdiri dari setengah air dan setengah magnesium sulfat.

Spesies bakteri toleran garam, Halomonas dan Marinococcus, diperoleh dari Hot Lake, di negara bagian Washington dan dari Great Salt Plains Oklahoma.

Tim lantas mengeringkan tetesan kecil dari kultur bakteri yang tumbuh dengan menempatkannya selama dua jam dalam wadah vakum tanpa udara dengan bahan kimia yang menyerap air, sebelum menyegel tetesan kering dalam toples Mason dengan larutan air atau garam.

Dalam sehari, garam dalam kultur bakteri kering telah menyerap cukup air dari kelembapan dalam wadah untuk membuat cairan asin jenuh, para peneliti menemukan - pada saat itu beberapa sel bakteri dihidupkan kembali.

Meskipun beberapa bakteri mati selama proses pengeringan dan pembasahan ulang, lebih dari 50 persen biasanya bertahan dan tumbuh untuk mencapai kepadatan kultur tinggi.

"(Penelitian) milik kami adalah demonstrasi pertama mikroba yang bertahan dan tumbuh setelah dikeringkan dan kemudian dibasahi kembali dengan kelembapan saja," kata ahli biologi Mark Schneegurt dari Wichita State University. Dinukil dari Dailay Mail, Senin (24/6/2019).

Proses serupa mungkin terjadi setiap hari di permukaan Mars di mana, terlepas dari kegersangan planet ini, kelembapan mencapai setinggi 80-100 persen pada malam hari sebelum jatuh ketika suhu naik di siang hari.

"Kemungkinannya tinggi sehingga terkadang garam permukaan dapat menarik air yang cukup untuk membentuk air asin yang dapat mendukung pertumbuhan mikroba," kata Profesor Schneegurt.

"Penelitian saat ini juga dapat membantu mendefinisikan kembali apa yang merupakan zona layak huni, memperluas pencarian kehidupan ke dunia es lainnya."

Bersamaan dengan implikasi untuk kemungkinan menemukan kehidupan di Mars, penelitian ini mengungkapkan potensi yang lebih besar untuk mencemari planet merah dan dunia es lainnya dengan populasi bakteri yang layak yang secara tidak sengaja diangkut dari Bumi.

Temuan lengkap penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Microbiology, yang diadakan di San Francisco, California antara 20-24 Juni 2019.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X