Uni Eropa Sebut Pemerintahan Taliban di Afghanistan Telah Gagal

- Senin, 4 Oktober 2021 | 08:28 WIB
Para pasukan Taliban menguasai Afghanistan. (REUTERS/Handout)
Para pasukan Taliban menguasai Afghanistan. (REUTERS/Handout)

Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Josep Borrell mengatakan bahwa perilaku pemerintah Taliban hingga saat ini telah gagal. Setiap keruntuhan ekonomi di Afghanistan akan meningkatkan risiko terorisme dan ancaman lainnya.

"Tentu ini sebuah dilema. Karena jika Anda mau berkontribusi untuk menghindari keruntuhan ekonomi sebuah negara, dengan cara tertentu, Anda bisa mempertimbangkan mendukung pemerintahnya. Tergantung perilaku mereka (Taliban). Dan perilaku mereka selama ini tidak terlalu menggembirakan," ujar Borrell, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/10/2021).

Uni Eropa meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi menghentikan bantuan pembangunan. Langkah itu juga dilakukan oleh negara-negara lain dan Bank Dunia.

"Jika ekonomi (Afghanistan) runtuh, maka situasi kemanusiaan akan jauh lebih buruk. Tekanan bagi orang-orang untuk meninggalkan negara itu akan lebih besar, ancaman-ancaman teroris akan lebih besar, dan risiko dari Afghanistan yang mempengaruhi masyarakat internasional juga akan lebih besar," ujar Borrell.

Selain itu, Borrell yang berbicara pada konferensi pers bersama mitranya dari Arab Saudi, juga mengatakan dia berharap pembicaraan tentang nuklir antara negara-negara kekuatan global dan Iran akan segera dimulai kembali di Wina.

Borrell berada di Riyadh setelah mengunjungi Qatar dan Uni Emirat Arab. Diplomat Uni Eropa itu mengatakan dia memberi tahu para mitranya tentang prospek memulai kembali pembicaraan nuklir dan berdiskusi dengan pejabat Arab Saudi tentang Yaman dan Afghanistan.

Berbicara tentang kawasan Uni Eropa, dia mengatakan EU siap untuk menjajaki kesepakatan perdagangan dengan negara-negara Teluk. Dia menyebutkan bahwa bahwa blok negara Eropa itu mendukung upaya modernisasi Arab Saudi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X