Kazakhstan Membara, Rusia Kirim Pasukan

- Jumat, 7 Januari 2022 | 09:02 WIB
Petugas keamanan bersiaga saat kerusuhan di Kazakhstan. (REUTERS/Mariya Gordeyeva)
Petugas keamanan bersiaga saat kerusuhan di Kazakhstan. (REUTERS/Mariya Gordeyeva)

Rusia mengirim pasukan terjun payung ke Kazakhstan pada Kamis (6/1/2022) untuk memadamkan pemberontakan di negara bekas sekutu Soviet yang paling dekat dengan Moskow itu. Aksi kekerasan terbaru meletus di Almaty, kota utama di begara tersebut.

Polisi di Almaty mengatakan, mereka telah menewaskan puluhan perusuh semalaman hingga Kamis dini hari waktu setempat. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal. Lebih dari 2.000 orang ditangkap.

Setelah terjadi bentrok semalaman antara pengunjuk rasa dan tentara, kediaman presiden di Almaty dan kantor wali kota keduanya dibakar, dan mobil-mobil yang hangus berserakan di kota itu, kata wartawan Reuters mengutip Antara, Jumat (7/1/2022).

Personel militer menguasai kembali bandara utama yang sebelumnya direbut oleh pengunjuk rasa. Pada Kamis malam terjadi pertempuran baru di alun-alun utama Kota Almaty, yang diduduki secara bergantian oleh pasukan dan ratusan pengunjuk rasa sepanjang hari.

Wartawan Reuters mendengar ledakan dan tembakan ketika kendaraan militer dan sejumlah tentara bergerak maju, meskipun penembakan berhenti lagi setelah malam tiba.

-
Pasukan Rusia siap dikirim ke Kazakhstan. (Security Treaty Organisation via REUTERS)

Kantor berita TASS mengutip para saksi yang mengatakan orang-orang telah tewas dan terluka dalam penembakan itu.

Baca juga: Prihatin Wali Kota Bekasi Tersangka Suap, Golkar Siap Beri Pendampingan Hukum

Pengerahan pasukan Rusia menjadi pertaruhan Kremlin bahwa kekuatan militer yang cepat dapat mengamankan kepentingan Rusia di negara Asia Tengah yang memproduksi minyak dan uranium itu, dengan segera menghentikan kekerasan terburuk dalam 30 tahun kemerdekaan Kazakhstan itu.

Produksi minyak di ladang utama Kazakhstan Tengiz berkurang pada Kamis, kata operatornya Chevron, karena beberapa kontraktor mengganggu jalur kereta api untuk mendukung protes. Harga minyak naik lebih dari 1 persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan meletus.

Internet dimatikan di seluruh negeri dan mengganggu transaksi bitcoin di salah satu pertambangan kripto terbesar di dunia itu. Terputusnya internet membuat sulit publik untuk menakar besarnya kerusuhan.

Namun kekerasan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet oleh pemimpin Nursultan Nazarbayev, yang mengundurkan diri sebagai presiden tiga tahun lalu.

Awal Kerusuhan

Pemberontakan itu, yang dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar di awal Tahun Baru, membesar pada Rabu, ketika pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan-slogan menentang Nazarbayev menyerbu dan membakar gedung-gedung publik di Almaty dan kota-kota lain.

Tokayev awalnya menanggapi protes itu dengan membubarkan kabinetnya, mengurungkan kenaikan harga bahan bakar dan menjauhkan diri dari pendahulunya, termasuk dengan mengambil alih pos keamanan kuat yang dipertahankan Nazarbayev.

Namun, langkah-langkah itu gagal meredakan massa yang menuduh keluarga Nazarbayev dan sekutunya mengumpulkan kekayaan besar sementara negara berpenduduk 19 juta itu tetap miskin.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X