Pengeroyokan anggota TNI Pratu Tumpal Tampubolon oleh sejumlah preman di Kota Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (18/6/2021), menuai sorotan.
Pasalnya, kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi, baik di Indonesia maupun di Kota Medan sendiri.
Belakangan terungkap, pengeroyokan terhadap Tumpal bermula dari masalah uang parkir liar yang diminta oleh seorang preman.
Preman tersebut mendatangi Tumpal saat ia memundurkan mobilnya, bermaksud keluar dari lapak parkir di Jalan Danau Marsabut, Medan Barat.
Tumpal yang tahu bahwa preman tersebut bukan juru parkir resmi, menolak membayar. Apalagi, menurutnya, ia dimintai uang parkir dengan cara yang tidak sopan dan terkesan kasar.
Akibat Tumpal tak mau membayar, preman tersebut pun berteriak-teriak marah. Hal itu lantas mengundang perhatian sembilan temannya yang ternyata berada tak jauh dari lokasi.
Sepuluh preman tersebut lantas mengeroyok Tumpal secara brutal.
Usai dikeroyok, Tampubolon kemudian membuat laporan polisi di Polsek Medan Barat.
Menindaklanjuti laporannya, pihak Polsek Medan Barat telah menangkap lima pelaku. Sementara lima preman lainnya saat ini masih berkeliaran.
Artikel Menarik Lainnya:
- Simpan Senjata Api Ilegal, Pria di Dharmasraya Sumbar Ditangkap Polisi
- Satgas Gakkum Nemangkawi Menangkap Teroris KKB Penembak Letda Inf Amran Blegur
- Dirawat di Rumah Sakti Karena Kena DBD, Hotman Paris: Cincin Berlian Diganti Kabel Infus
