Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan ada ancaman terorisme yang berusaha menyusup ke institusi pemerintah, salah satunya ke institusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Serangan teror terhadap simbol-simbol negara pemanfaatan platform medsos (media sosial) baru dan ancaman infiltrasi jaringan teror ke institusi pemerintah,” kata Boy dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Boy memaparkan apabila kelompok terorisme tersebut mencoba memberikan pengaruh kepada pegawai di institusi BUMN. Usaha itu, lanjut Boy, untuk mengincar sumber daya yang dimiliki negara.
“Karena strategi mereka juga sepertinya ingin mencoba mendapatkan dukungan dari unsur-unsur yang bekerja di sektor pemerintahan termasuk di Badan Usaha Milik Negara, yang bisa saja mereka ingin memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara,” jelas Boy.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Bentrok Maut di Sorong Bertambah Jadi 19 Orang
Pada kesempatan itu, Boy menekankan jika BNPT selalu berusaha melakukan pencegahan agar kelompok terorisme tersebut tidak bisa mempengaruhi ataupun mengambil institusi BUMN.
“Oleh karena itu upaya upaya pencegahan jiwa kita laksanakan bersama kepada mereka-mereka yang berada di sektor pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara,” tandasnya.