Arteria Dahlan Dapat Sanksi Peringatan dari PDIP

- Kamis, 20 Januari 2022 | 16:04 WIB
Anggota DPR III dari PDIP Arteria Dahlan. (Facebook/Arteria Dahlan)
Anggota DPR III dari PDIP Arteria Dahlan. (Facebook/Arteria Dahlan)

DPP PDI Perjuangan (PDIP) memberi sanksi peringatan kepada anggota Fraksi PDIP DPR RI Arteria Dahlan atas pernyataannya yang dinilai melanggar etik dan disiplin Partai.

Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komaruddin Watubun mengatakan, sanksi yang diberikan pihaknya kepada Arteria berupa peringatan. Di mana ditandatangani oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan dirinya.

"Surat sanksi peringatan ditandatangani Pak Sekjen dan saya sebagai Ketua DPP Bidang Kehormatan," ujar Komaruddin Watubun dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).

"DPP Partai menerima berbagai laporan dan membaca pemberitaan di media, termasuk dari pendukung partai di Jawa Barat yang merasa terusik dan kurang nyaman dengan pernyataan Pak Arteria itu," tambah dia.

Komaruddin menegaskan bahwa apa yang disampaikan Arteria Dahlan dari sisi organisasi di Partai, penilaian Partai hal itu sudah melanggar etik dan disiplin organisasi. Maka dari itu dia menyampaikan permintaan maafnya ke masyarakat Jawa Barat.

"Dalam klarifikasi dengan DPP hari ini, Pak Arteria menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader Partai siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Jadi DPP Partai memberikan sanksi peringatan kepadanya. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Pak Arteria," ungkap Komaruddin.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan Arteria Dahlan bahwa Indonesia dibangun dengan semangat persatuan-kebangsaan, tanpa membeda-bedakan suku, agama, jenis kelamin, status sosial dan berbagai pembeda lainnya.

“Semangat Indonesia untuk semua. Indonesia dengan jiwa bangsa Pancasila itulah yang dikobarkan oleh Bung Karno. Bahkan Bung Karno melakukan kontemplasi ideologisnya diformulasikan di Bumi Parahayangan ketika bertemu dengan Pak Marhaen dan kemudian mematangkan konsepsi Pancasilanya setelah dibuang ke Ende dan Bengkulu,” tandas Hasto.

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X