Valentine 2020 menjadi hari yang suram bagi warga Hongkong, Tiongkok. Pasar penjualan bunga yang biasanya laris-manis, kali ini tampak meratapi nasib suram. Ini dikarenakan wabah virus corona yang sedang merajalela.
Bunga sepertinya tidak begitu berarti bagi warga Hongkok untuk menyatakan cinta. Sekotak masker jauh lebih bermakna untuk menyatakan "I Love You" pada tanggal 14 Februari.
Aman Fong, seorang seniman perangkai bunga di distrik Mong Kok mengatakan, sepekan menjelang Hari Valentine biasanya ramai oleh para pencari bunga. Pelaku bisnis jual bunga pun kebanjiran pesanan, tetapi kini tidak.
"Ini jauh lebih buruk daripada tahun-tahun sebelumnya, tidak banyak orang keluar ke jalan karena virus," katanya kepada AFP.
"Saya memperkirakan penurunan penjualan bungan anjlok sebesar 40 persen. Pasokan bunga juga turun karena banyak pemasok asli kami di daratan Tiongkok ditutup karena virus corona," tambah Aman Fong, seraya menambahkan perusahaannya harus mengimpor bunga dari Belanda dan Taiwan sebagai gantinya.
Love in the time of Covid-19, Hong Kong. No flowers but a bunch of outrageously sought-after surgical masks.
— budming ?? (@budming) February 14, 2020
Happy Valentines Day, my close and dear ones.
??????????#??thx#?????#???????#coronavirusushk #ValentinesDay2020 pic.twitter.com/iw7lzV8ZVj
Seorang manajer di toko lain, Joyce juga mengatakan, tokonya harus mengurangi apa yang mereka beli ketika minat pelanggan berkurang.
"Bunga segar hanya bisa disimpan selama lima hingga tujuh hari. Kami tidak ingin memesan terlalu banyak kalau kami tidak bisa menjualnya," ujar dia.
Sementara itu fakta lain diungkap oleh layanan perjodohan lokal Hong Kong Romance Dating, bahwa sepertiga responden dari survei pelanggan mengatakan, masker dan pembersih tangan adalah hadiah Hari Valentine adalah yang paling diharapkan publik
@NickyByrne Happy Valentines in Hong Kong?????????? pic.twitter.com/67V7HbOrYP
— denisecheng111 (@denisecheng111) February 14, 2020
Media sosial pun penuh dengan foto-foto karangan bunga alternatif, seperti masker, beras, tisu basah, tisu toilet, dan komoditas lainnya yang menghilang dari rak-rak supermarket.