Pihak kepolisian melalui Korlantas Polri terus menggaungkan program keselamatan berlalu lintas ditengah tingginya kecelakaan berkendara di jalan raya yang mengakibatkan kerugian materil hingga kehilangan nyawa.
Salah satu wujud kepedulian mereka untuk melakukan sosialisasi terkait pentingnya keselamatan berkendara dilakukan melalui acara bertajuk 'Retrospeksi Road Safety' yang berlangsung di Stadion, Patriot Chandra Bagha, Kota Bekasi, Minggu (8/11).
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana menyebutkan harus ada langkah bersama seluruh masyarakat untuk peduli dengan masalah kemanusiaan khususnya yang terjadi di jalan raya yang telah memakan banyak korban.
"Kalau kita melihat setiap hari yang meninggal dunia antara 60 sampai 80 orang. Kalau dihitung perjam berarti ada tiga orang yang meninggal, belum lagi yang luka, cacat dan mengalami kerugian materil," kata Chryshnanda.
Data Korlantas Polri tahun 2019 mencatat selama tahun 2019, korban meninggal dunia mencapai 24.365 jiwa, luka berat mencapai 111.365 jiwa, luka ringan 126.803 jiwa dengan jumlah total kejadian kecelakaan melibatkan 111.365 jiwa.
Angka ini, lanjutnya membuat semua pihak harus melakukan instropeksi diri dan sadar bahwa dalam setiap kejadian kecelakaan ada korban sehingga masyarakat perlu memiliki kesadaran dan peduli akan pentingnya keselamatan bagi generasi bangsa.
"Jadi melalui kilas balik atau instropeksi ini, kita mengajak dan mengingatkan. Mari kita kilas balik berapa banyak korban kecelakaan, kita mungkin pernah menjadi korban tetapi kita harus melihat bahwa setiap angka yang ada ini, ada nyawanya, ada jiwanya dan ini yang harus kita apresiasi karena sumber daya manusia merupakan aset bangsa ini," ujarnya.
Sejauh ini upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas meliputi pembangunan sistem kelalu lintasan, memberikan edukasi, perbaikan pada sistem uji SIM, dan melakukan penegakan hukum.
"Tetapi semua harus terkait antara semua pihak, karena ini adalah tanggung jawab bersama, karena lalu lintas merupakan refleksi budaya bangsa," tukasnya.
