Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta mahasiswa untuk tidak melakukan aksi demonstrasi saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebut acara pelantikan tersebut merupakan agenda yang krusial dan sakral.
Untuk itu, kata Bamsoet, akan kurang elok jika mahasiswa melakukan demo besar-besaran pada saat pelantikan. Apalagi ada tamu undangan dari negara lain yang turut menyaksikan.
"Peristiwa (pelantikan presiden) sangat sakral bagi bangsa kita dan akan disaksikan dunia. Jadi kurang elok bagi bangsa kita. Kita utamakan nama baik bangsa," ujar Bamsoet di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/10).
Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih direncanakan berlangsung pada 20 Oktober 2019. Muncul isu bakal ada aksi massa besar-besaran saat Jokowi-KH Ma'ruf diambil sumpahnya.
Bamsoet berharap kepada semua pihak, termasuk mahasiswa, untuk mengurungkan niatnya demi menghormati berlangsungnya proses pelantikan. (MA)