Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat makan siang bersama Ketua Umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah. Pertemuan dilakukan sebelum Kepala Negara melantik menteri dan wakil menteri baru.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan tidak ada pembahasan yang serius pada pertemuan tersebut.
“Enggak ada pembahasan yang terlalu serius tadi,” kata Surya Paloh dalam apel baret Garda Pemuda NasDem, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Surya mengungkap, topik yang menjadi pembahasan salah satunya prediksi dari Bank Dunia atau World Bank dan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).
IMF menyebut ada 60 negara yang diprediksi akan ambruk ekonominya akibat pandemi Covid-19.
“Karena efek daripada pandemi, yang menimbulkan krisis pangan, dan multi crisis yang terjadi di negara-negara tersebut. Tapi tidak disebutkan negara tersebut,” urai Paloh.
Namun, Surya Paloh mengaku bersyukur Indonesia tidak masuk dalam negara yang disampaikan oleh IMF.
Baca juga: 5 Nasi Goreng Terdekat dan Terkenal Enak di Bandung, Wajib Dicoba!
“Dari berita yang terakhir kurang lebih, kurang dari 2 minggu yang mengingatkan Indonesia. Tapi kita bersyukur, Indonesia tidak masuk dalam daftar dari negara yang terancam seperti itu,” tandasnya.
Sebelumnya Sejumlah Ketua Umum Partai Politik koalisi pemerintahan mendatangi Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Adapun kedatangan mereka untuk menghadiri acara jamuan makan siang yang dilakukan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun jamuan makan siang antara Presiden Jokowi bersama dengan Ketua Umum koalisi pemerintahan adalah salah satu rangkaian, sebelum Presiden melantik sejumlah menteri dan wakil menteri untuk Kabinet Indonesia Maju.
Sejumlah ketua umum partai politik koalisi pemerintahan tampak hadir. Seperti Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Lalu ada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar, Ketua Umum PPP Suharso Monarfa hingga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
