Amnesty International Indonesia Desak Penyelidikan Atas Kematian Aktivis Papua Filep Karma

- Selasa, 1 November 2022 | 16:31 WIB
Mobil ambulans yang membawa jasad Aktivis Filep Karma. (Dok Polda Papua).
Mobil ambulans yang membawa jasad Aktivis Filep Karma. (Dok Polda Papua).

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, turut berkabung atas meninggalnya tokoh pembela HAM Papua, Filep Karma. Diketahui, Filep Karma ditemukan tak bernyawa di Pantai Base G.

“Hari ini kami berkabung atas berpulangnya tokoh pembela HAM Papua yang selama ini dikenal gigih menyuarakan keadilan dan kedamaian di Papua. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga,” kata Usman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/2022). 

Kemudian, Amnesty pun mendesak jajaran lembaga penegak hukum dan hak asasi manusia, untuk menyelidiki sebab musabab kematian Filep Karma. 

Menurutnya, penyelidikan tersebut penting untuk menjawab ada atau tidaknya indikasi tindak pidana atau pelanggaran HAM di balik kematian Filep Karma.

“Karena banyak aktivis yang vokal di Papua menjadi sasaran kekerasan.Terlebih mengingat sepak terjang almarhum sebagai tokoh panutan dalam membela hak asasi orang asli Papua,” ujar Usman. 

Lebih lanjut Usman mengatakan, perjuangan Filep Karma telah menginspirasi banyak orang, termasuk kaum muda untuk jujur dan berani menyuarakan kebenaran. 

Baca Juga: Luapan Kecewa Ibunda Brigadir J ke Sambo: Bapak Sadis Habisi Nyawa Anak Saya, Bertobatlah!

Dia menyebut, Filep Karma sebagai tokoh yang tak gentar menghadapi ancaman,

“Kami sungguh kehilangan.” tutur Usman.

Alasan Amnesty meminta adanya penyelidikan atas kematian Filep Karma, jelas Usman, merujuk pada investigasi atas potensi kematian di luar hukum Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia tahun 2016 (Protokol Minnesota). 

Baca Juga: Bikin Merinding! Saksi Cerita Detik-detik Pembantaian Anak oleh Bapak di Depok

Usman menyebut bahwa pada kondisi kematian individu ataupun kelompok dalam sebuah kejadian, keluarga seharusnya dilibatkan dan diinformasikan dengan baik mengenai proses identifikasi. 

“Dalam banyak kasus, hal ini tak hanya ditujukan untuk keperluan identifikasi, namun juga meningkatkan kemungkinan bahwa keluarga akan menerima proses tersebut, yang merupakan bagian penting dari akuntabilitas proses investigasi potensi kematian di luar hukum,” tandas Usman.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X