Dugaan Transaksi Aneh Rp300 Triliun Usai Kasus Alun, Sri Mulyani: Kalau Terbukti, Dicopot

- Kamis, 9 Maret 2023 | 20:14 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani tegaskan akan cobot pejabat yang terbukti lakukan pelanggaran. (Instagram)
Menteri Keuangan Sri Mulyani tegaskan akan cobot pejabat yang terbukti lakukan pelanggaran. (Instagram)

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menanggapi isu dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan usai terungkap harta tak wajar mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun.

"Tadi saya sudah komunikasi dengan pak Mahfud (Menko Polhukam) dan pak Ivan dari PPATK (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," katanya saat berkunjung di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta, Kamis.

Ia mengatakan baru hari ini menerima surat dari PPATK mengenai transaksi.

Baca juga: PPATK Duga Kepala Bea Cukai Makassar Transaksi Pakai Nominee, Daftar Asetnya Fantastis!

"Surat baru saya terima tadi pagi. Saya belum lihat suratnya. Saya sudah scan," katanya seperti yang dilansir Antara.

Terkait dengan surat dari PPATK sebetulnya ada setiap tahunnya. Melalui surat tersebut PPATK mengirimkan informasi kepada Kementerian Keuangan mengenai transaksi.

Ia menyebutkan dari tahun 2009-2023 ada sebanyak 196 surat yang disampaikan. Dari total tersebut sebagian sudah ditindaklanjuti oleh Inspektorat Jenderal.

"Ada yang dilakukan inseminasi. Kalau kasus terbukti ada hukuman disiplin, dicopot atau dikeluarkan. Itu semua ada statusnya. Menurut pak Ivan masih ada 70 yang perlu keterangan tambahan, kami akan sampaikan," katanya.

Baca juga: Respons Kemenkeu soal Temuan Transaksi Rp300 Triliun yang Diungkap Mahfud MD

Mengenai angka transaksi tersebut, ia mengaku belum melihatnya karena di dalam surat juga tidak tertera angka transaksi.

"Kalau kembali ke Jakarta saya akan bicara dengan pak Mahmud dan pak Ivan agar saya dapat info yang sama dengan masyarakat. Menghitungnya bagaimana, data seperti apa. Karena dalam surat yang disampaikan ke saya yang ada lampiran 36 halaman tidak ada satupun angka," katanya.

Ia juga berharap pada pertemuan tersebut agar diperjelas transaksi tersebut terkait masalah apa dan melibatkan siapa.

"Seperti kemarin Rafael Alun mengenai LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), ketidakpatuhan. Kami lakukan hukuman disiplin. Data kami share dengan KPK, dari sisi penegakan hukum tetap dilakukan. Ada pembagian tugas dari sisi kami ASN, dari sisi penegakan hukum," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X