Bupati Suharsono menyebut bahwa Kabupaten Bantul, Yogyakarta, seperti minimarketnya bencana. Hal itu dikarenakan wilayah tersebut rawan terjadi bencana.
"Kabupaten Bantul itu seperti minimarketnya bencana, semua potensi bencana ada, dari mulai gempa bumi, kekeringan, longsor, banjir hingga angin kencang," ujar Suharsono, dalam Rakor Komprehensif Persiapan Menghadapi Bencana 2020 di Bantul, Selasa (21/1/2020).
Oleh karena itu, pihak terkait kebencanaan diharapkan bisa menghasilkan rumusan dan strategi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran seluruh stakeholder, untuk menghadapi bencana.
"Langkah-langkah antisipatif perlu kita lakukan secara sinergis dengan melibatkan partisipasi dari semua pihak di bawah pengelolaan manajemen yang terukur dan terencana sehingga dampak dari suatu bencana seminimal mungkin dapat ditekan," ungkapnya.
Suharsono juga mengatakan, Desember hingga Januari ini, Bantul berada dalam bahaya karena masuk musim hujan. Dikhawatirkan, Bantul akan terkena bencana seperti banjir hingga longsor.
Oleh karena itu, Suharsono meminta agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk berhati-hati dan waspada.
"Sebagai pengingat yang baik kepada masyarakat, saya meminta segala informasi peringatan dini bencana yang dirilis oleh BMKG atau informasi lewat BPBD dapat dijadikan perhitungan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan," kata Suharsono.
