Heboh Penolakan Posko Penyekatan di Suramadu, Menko PMK Minta Masyarakat Kooperatif

- Selasa, 22 Juni 2021 | 08:34 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy kunjungi posko penyekatan di Suramadu, Jawa Timur. (dokumen Humas Kemenko PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendy kunjungi posko penyekatan di Suramadu, Jawa Timur. (dokumen Humas Kemenko PMK)

Sejumlah warga menggelar aksi turun ke jalan untuk menolak posko penyekatan di Jembatan Suramadu dapat segera dihentikan. Adapun posko penyekatan ini dibuat untuk dilakukan pemeriksaan tes usap antigen dan PCR pasca terjadinya kenaikan kasus di wilayah Jawa Timur.

Merespon adanya hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar masyarakat dapat kooperatif selama pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas.

Dia pun meninjau langsung posko penyekatan dari sisi Surabaya pada Senin (21/6/2021). Muhadjir memastikan fasilitas dan layanan di posko sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.

"Penyekatan ini salah satu langkah taktis. Lama tidaknya tergantung dari kooperatif tidaknya masyarakat. Karena itu saya minta kooperatif lah masyarakat, menahan diri dulu untuk bersedia diatur, bersedia dirancang oleh petugas," ujar Muhadjir sebagaimana dalam keterangannya saat meninjau posko penyekatan dikutip Selasa (22/6/2021).

BACA JUGA: Dinkes DKI Prediksi Ada 218 Ribu Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta pada Agustus

Berdasarkan laporan Kadinkes Kota Surabaya drg  Febria Rachmanita, dalam sehari pemeriksaan tes usap antigen di Posko Penyekatan Jembatan Suramadu baik dari sisi Surabaya maupun Madura bisa mencapai 3.000-3.500 sampel. Sejauh ini, temuan hasil positif sekitar 20% dari total pemeriksaan.

Dia menegaskan bagaimanapun petugas sudah cukup menguasai keadaan dan masalah dalam mencegah penyebaran Covid-19. Namun kembali lagi kuncinya di kesiapan warga untuk dapat melakukan kerjasama.

"Kuncinya di kesiapan, kesediaan warga untuk bekerja sama," tegas Mantan Mendikbud itu.

Setelahnya Menko PMK mengunjungi RS Lapangan Indrapura Kogabwilhan II yang bertempat di area depan Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH.  Disana  Muhadjir didampingi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan pimpinan RS Laksma TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara Sp B Sp BTKV (K).

Sementara itu, Khofifah turut memaparkan perkembangan penanganan Covid-19 di Jatim. Khofifah menyebutkan bahwa per-hari ini terjadi kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur baik ICU maupun isolasi.

Kondisi demikian, kata Khofifah, terjadi di beberapa kabupaten/kota dengan kategori tertentu mulai dari kategori gawat (BOR di atas 80%) hingga kategori merah (BOR di atas 90%).

"Kita buat kategorisasi ini untuk menyiapkan kondisi contingency plan yang diikuti dengan action plan. Hari ini juga sedang dilakukan visitasi untuk pengembangan RS lapangan di Ngawi," jelas Khofifah.

Di samping itu, tutur mantan Menteri Sosial, beberapa RS rencana akan dilakukan penambahan tempat tidur (TT) termasuk RS Lapangan Indrapura. Khofifah mengaku rencana itu sudah dikoordinasikan kepada para kepala daerah yakni bupati/wali kota.

"Tentu kita tidak berharap setelah ditambah semua penuh, tentu tidak, tapi kesiapsiagaan harus dilakukan oleh kita semua. Kehadiran Pak Menko akan memberikan support, penguatan dari seluruh proses yang sedang kita lakukan disini," pungkas Khofifah.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X