Gibran Murka 12 Makam Kristen Dirusak di Solo, Polisi Lakukan Tindakan Ini

- Selasa, 22 Juni 2021 | 18:40 WIB
Gibran meninjau makam yang dirusak anak-anak di TPU Cemoro Kembar. (Foto: Antara)
Gibran meninjau makam yang dirusak anak-anak di TPU Cemoro Kembar. (Foto: Antara)

Kasus pengrusakan makam Kristen di TPU Cemoro Kembar di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, oleh sejumlah anak-anak kini tengah ditangani oleh pihak Polresta Surakarta.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, Satuan Reskrim Polresta Surakarta sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui duduk perkara perusakan makam tersebut.

Sejumlah korban dipanggil untuk diperiksa, termasuk keluarga dari makam yang dirusak, serta pengasuh lembaga pendidikan tempat anak-anak yang merusak makam tersebut mengenyam pendidikan.

"Kami juga bertemu dengan tokoh masyarakat setempat. Ketua RT dan Lurah Mojo telah sepakat sama-sama meredam warga agar tidak terprovokasi dan tetap tenang menunggu proses hukum yang sedang berjalan," kata Ade, usai rapat koordinasi dengan Pemkot Solo dan Korem 074 Wara, di Balaikota Surakarta, Selasa (22/6/2021).

-
Seorang warga saat melakukan perbaikan sejumlah nisan yang dirusak oleh sejumlah anak-anak siswa lembaga pendidikan di dekat Makam Umum Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (21/6/2021). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Dari hasil rapat tersebut, disepakati bahwa nisan-nisan makam yang dirusak akan diperbaiki.

"Toleransi harus hidup dan ditegakkan di Kota Surakarta dan tidak ada tindakan-tindakan intoleran yang dilakukan di Kota Solo ini," kata Ade.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa ada enam orang pengasuh di lembaga pendidikan yang tidak beroleh izin pemerintah tersebut. Sedangkan jumlah siswanya ada 39 orang.

Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka murka mengetahui kabar adanya makam Kristen yang dirusak oleh anak-anak.

"Yang merusak makam dinilai sudah keterlaluan. Apalagi melibatkan anak-anak, nanti segera diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Gibran.

-
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (dua dari kiri) didampingi Kapolsek Pasar Kliwon Iptu Achmad Riedwan Prevoost (nomor tiga dari kanan) saat meninjau kasus perusakan makam di TPU Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon Solo, Jateng, Senin (21/6/2021). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

Gibran bahkan memerintahkan jajarannya untuk menutup lembaga pendidikan tempat anak-anak yang merusak makam itu bersekolah.

"Tutup saja sekolahnya. Sudah tidak benar sekolahnya dan guru-gurunya," kata dia.

Adapun perusakan 12 makam tersebut terjadi pada Rabu (16/6/2021) sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut saksi, pelaku perusakan berjumlah sekitar 10 anak. Mereka adalah murid sebuah lembaga pendidikan tak berizin yang berada dekat makam tersebut. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X