Presiden Filipina Mengancam Akan Memenjarakan Warganya yang Menolak untuk Divaksin

- Selasa, 22 Juni 2021 | 10:40 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Kazuhiro Nogi /Pool via Reuters)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Kazuhiro Nogi /Pool via Reuters)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan memenjarakan orang-orang yang menolak untuk divaksin, saat Filipina memerangi virus corona.

Dikutip dari The Sun, negara itu telah mencatat lebih dari 1,3 juta kasus dan 23.000 kematian sejak pandemi dimulai dan hanya 2,1 juta orang yang telah divaksinasi dari populasi 110 juta.

"Kamu memilih, vaksin atau saya akan memenjarakan kamu," kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin menyusul laporan jumlah pemilih yang rendah di beberapa lokasi vaksinasi di ibu kota Manila.

"Jangan salah paham, ada krisis di negara ini. Saya hanya kesal dengan orang Filipina yang tidak mengindahkan pemerintah," sambungnya lagi.

Namun pernyataan Duterte bertentangan dengan pernyataan pejabat kesehatan yang mengatakan vaksin hanya bersifat sukarela.

Presiden yang telah dikritik karena pendekatannya yang keras untuk membatasi penyebaran virus, juga mendukung keputusannya untuk tidak membuka kembali sekolah.

Sementara itu, ia juga mengecam Pengadilan Kriminal Internasional setelah seorang jaksa ICC meminta izin dari pengadilan untuk penyelidikan penuh atas pembunuhan perang narkoba di Filipina.

Dia sekarang telah meminta kota dan provinsi untuk bersiap menerima vaksin yang sangat sensitif, seperti Pfizer.

Sementara itu, kepulauan Filipina memiliki kondisi cuaca tropis yang terik dan banyak daerah pedesaan juga kurang gudang, pesawat, pengiriman, dan truk yang dilengkapi untuk menjaga vaksin pada suhu di bawah nol.

Filipina telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 113 juta dosis suntikan Covid dari lima perusahaan farmasi asing dan mengharapkan untuk menerima 44 juta dosis tahun ini di bawah program Covax yang didukung PBB.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X