Belajar Makna Bersyukur dari Pasangan Difabel yang Menjual Kerupuk Karak

- Rabu, 24 November 2021 | 20:15 WIB
Pak Samsudin dan istri yang merupakan pasangan difabel. (Photo/BaitulMal FKAM)
Pak Samsudin dan istri yang merupakan pasangan difabel. (Photo/BaitulMal FKAM)

Lembaga kemanusiaan Baitul Mal FKAM membagikan kisah seorang pria bernama Samsudin yang merupakan warga Desa Sidorejo, Kec. Kendal, Kab. Ngawi. Dengan kekurangan dari tubuhnya, pria itu dan istrinya mengajarkan makna syukur kepada banyak orang.

Pasangan Difabel

-
(Photo/BaitulMal FKAM)

Pak Samsudin dan sang istri merupakan pasangan difabel. Istri Pak Samsudin bahkan hanya bisa berjalan dengan mengesot memanfaatkan kedua tangannya. Satu langkah untuk mengajarkan syukur kepada orang lain.

Tak ada lagi hidup yang harus dikeluhkan, ini cara kita untuk belajar sedekah. Sementara itu, Pak Samsudin juga hanya mampu berjalan dengan satu kaki. Tak sempurna sebagaimana banyaknya manusia.

Pejuang Nafkah

-
(Photo/BaitulMal FKAM)

Pak Samsudin merupakan sosok tulang punggung keluarga. Pejuang nafkah yang penuh semangat. Ia tak mengeluh meski hari-harinya dihabiskan untuk menjual kerupuk karak. Tak ke seluruh negeri, hanya lingkungan kampung.

Kamu tahu kerupuk karak? Kerupuk itu merupakan makanan khas dari Surakarta yang bahannya berasal dari nasi. Cuma dengan dikukus dengan bumbu dan garam, makanan ringan ini sering dijadikan santapan tambahan saat di rumah.

-
Ilustrasi kerupuk karak. (Photo/Ilustrasi/Istimewa)

Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia Kerja Jadi Pengantar Makanan di Belanda, Sebulan Dapat Rp7 Juta

Sepeda Motor Kesayangan

-
(Photo/BaitulMal FKAM)

Sepeda motor kesayangan Pak Samsudin juga sudah berumur 17 tahun. Bak anak yang dirawat, usianya cukup dewasa untuk terus berjalan. Motor istimewanya itu ia manfaatkan untuk menjual produksi rumah mereka.

Selain telah berumur, motornya yang sudah usang sering 'ngambek' tak ingin berjalan. Sering mogok di tengah jalan. Supra tua dengan modifikasi layaknya becak, menjadi alat kesayangan Pak Samsudin untuk melewati hidupnya.

Penghasilan Kecil dengan Syukur yang Besar

-
(Photo/BaitulMal FKAM)

Berlanjut ke cerita lain, walau dengan penghasilan Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, pasangan difabel itu tetap bersyukur. Mereka masih bisa melewati hidup ditambah kebutuhan biaya sekolah kedua anaknya.

Ada keinginan kecil Pak Samsudin. Motor baru yang lebih layak untuk bekerja. Sayangnya, ia tak memiliki dana yang cukup untuk menggapai impian itu.

Dengan ikhtiar dan bantuan bersama, apalagi pelajaran syukur yang harus dikeluhkan dari Pak Samsudin dan istrinya. Mari membantu Pak Samsudin mewujudkan keinginan kecilnya. Tidak dengan jutaan rupiah, tapi seikhlas hati kita. 

Berikut laman sedekah untuk Pak Samsudin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X