Curhat Pilu Nakes Jadi Korban Penolakan Vaksinasi di Aceh, Dilempar Batu dan Dipukul Kursi

- Kamis, 30 September 2021 | 10:13 WIB
Kericuhan penolakan vaksinasi di Aceh Barat Daya (Instagram/fnnyprilia)
Kericuhan penolakan vaksinasi di Aceh Barat Daya (Instagram/fnnyprilia)

Seorang nakes bernama Fanni Eprilia Tika menjadi korban kericuhan massa yang menolak vaksinasi di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Gampong Keude Susoh, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (28/9/2021).

Warga yang terdiri atas nelayan dan penjual ikan merusak lokasi vaksinasi tersebut. Fanni turut mengalami luka lecet dan lebam karena kena lemparan batu dan dipukul dengan kursi plastik.

“Luka lecet yang saya alami dari lemparan batu masyarakat dan luka lebam dari pukulan kursi plastik yang di arahkan ke betis kanan saya. Saya mungkin menjadi sasaran amukan karena saya sulit melarikan diri karena posisi saya di bagian tengah dan terjepit di meja pemeriksaan," kata Fanni di akun Instagramnya, @fnnyprilia.

Saking rusuhnya, Fanni sampai berpikir kalau dia akan tewas pada hari tersebut.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by dokterkonsulen (@dokterkonsulen)

 “Lagi-lagi Nakes yang menjadi sasaran empuk warga karena kami tidak memiliki senjata. Bertubi-tubi lemparan batu dilempar ke arah kami," ujarnya pilu.

"Ya inilah namanya tanggung jawab dan tugas. Kami bergerak bukan karena kemauan kami, tapi perintah atasan yang lebih tinggi. Sekali lagi, kami hanya Nakes,” tambahnya.

Meski begitu, Fanni menegaskan akan tetap berjuang untuk Indonesia agar bisa melewati pandemi Covid-19. Namun, dia juga meminta kerja sama dan perlindungan dari pemerintah.

“Jika ditanya apakah saya masih sanggup membela negeri ini? Dengan lantang saya akan menjawab, saya masih siap. Saya tidak gentar sama sekali, saya tidak takut sama sekali,” ucapnya.

"Tapi, tolong pemerintah katakan kepada masyarakat kalau kami ini tempatnya mereka sakit, ketika senang dan sehat tidak akan ada pasien yang datang karena kami hanya gudangnya keluhan orang sakit. Dan pemerintah tolong katakan, kalau kami hanya menjalankan perintah kalian dan bukan kami yang membuat aturan. Kami tidak pernah memaksa siapa pun untuk divaksin jika tidak bersedia," pungkasnya.

Kericuhan ini sendiri diduga terjadi karena warga emosi lantaran merasa dipaksa untuk divaksin. Polisi sudah mengamankan tiga orang terkait kericuhan tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X