Pemerintah di Ibu Kota India New Delhi membuat keputusan untuk memangkas harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Penurunan tarif dilakukan beberapa waktu lalu dengan tujuan untuk membantu orang-orang biasa.
"Pemerintah di Delhi memangkas biaya tes Covid. Ini untuk membangu orang biasa," ujar Kepala Menteri di New Delhi dalam kicauan di Twitter, 5 Agustus 2021, seperti dilansir laman Dnaindia.
Dengan penerapan revisi harga tersebut, adapun pengumpulan kolektif oleh labolatorium swasta senilai 400 Rs (Rp 77.500). Sementara RT-PCR konvensional untuk individual yang dilakukan di lab swasta atau rumah sakit hanya dikenakan 500 Rs (sekitar Rp 96.800)
Selain itu, khusus tes individu kunjungan ke rumah dikenakan tarif 700 Rs (Rp 135 ribu) sudah termasuk biaya pengambilan dan tes lab. Untuk Rapid Antigen hanya dikenakan 300 Rs.
Kemudian, untuk tes antigen sebesar 300 Rs (Rupee) atau sekitar Rp 58 ribu untuk pengumpulan/pengetesan secara kolektif oleh pemerintah.
Lebih lanjut, untuk sampel yang sudah diproses sudah bisa diakses hasilnya oleh individu maupun diunggah dalam Indian Council of Medical Research (ICMR) Portal dalam jangka waktu 24 sejak pengetesan.
Berdasarkan informasi dari berbagai media, untuk tarif di tanah air, termasuk di Jabodetabek harga PCR di atas Rp 600 ribu hingga Rp 900 ribu. Tentu ini memang lebih mahal dibandingkan dengan tarif di New Delhi.
Mahalnya tarif tes PCR di Indonesia jika dibandingkan dengan New Delhi India, menjadi perhatian bagi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Ia menyampakan suaranya dalam akun Instagram Pribadinya.
"Mari berdoa: Oh Tuhan kapan harga PCR di buat murah ! Oh Tuhan: Rumah Sakit & Klinik makin kaya dari test Pcr! Setiap travel harus Pcr! Betapa kayanya Rumah sakit dan klinik! Amin," ditulisnya pada caption unggahan, seperti dlihat INDOZONE pada Kamis (12/08).
Unggahan tersebut pun mencuri perhatian dan mendapat beragam komentar dari netizen.
