Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menyayangkan adanya anggaran untuk pengadaan baju dinas DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) yang hampir mencapai Rp1 miliar.
Ujang menilai, seharusnya pengadaan baju dinas untuk anggota dewan tersebut tidak perlu dengan angka yang fantastis, dan bahkan bila perlu menggunakan baju dinas yang lama.
"Memakai baju lama itu lebih baik dan lebih bijak," ucap Ujang kepada Indozone, Senin (16/8/2021).
"Mesti yang wajar-wajar saja, pakai baju sederhana saja. Jangan yang mewah-mewah dan mahal-mahal, apalagi hingga menghabiskan anggaran miliaran," tambahnya.
Lebih lanjut, Ujang melayangkan kritik tersebut dikarenakan saat ini warga tengah menghadapi pandemi Covid-19, yang berakibat banyaknya terjadi krisis ekonomi yang dialami masyarakat.
"Mestinya dibatalkan. Karena rakyat Sulsel sedang susah karena Covid-19," tandas Ujang.
BACA JUGA: Update Corona Dunia 16 Agustus: 208 Juta Kasus Global, Indonesia Lampaui Jerman
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris DPRD Sulsel, Muhammad Jabir menjelaskan, estimasi anggaran untuk pengadaan baju dinas 85 anggota tersebut mencapai Rp935 juta.
Diketahui terdapat tiga jenis pengadaan pakaian dinas untuk anggota DPRD Sulsel, yakni Pakaian Sipil Harian (PSH), Pakaian Sipil Resmi (PSR) dan Pakaian Dinas Harian (PDS).