BPOM Temukan Beragam Jenis Produk Pangan Ilegal Beredar Selama Ramadhan

- Sabtu, 8 Mei 2021 | 00:37 WIB
Ilustrasi pasar. (photo/Pexels/Daria Shevtsova/ilustrasi)
Ilustrasi pasar. (photo/Pexels/Daria Shevtsova/ilustrasi)

BPOM menemukan ada beragam jenis pangan ilegal yang beredar di sejumlah daerah selama Ramadhan 1442 hijriah/2021 masehi.

"Selama Ramadhan hingga menjelang hari Raya Idul Fitri, Badan POM bersama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM, yang terdiri atas 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Loka POM di Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan," kata Kepala Badan POM RI Penny K Lukito dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/5) dikutip dari ANTARA.

Hingga minggu keempat April 2021, petugas menemukan produk pangan impor Tanpa Izin Edar (TIE) terbanyak di lima wilayah kerja yaitu BBPOM di Jakarta, BBPOM di Serang, BPOM di Batam, BBPOM di Bandar Lampung, dan Loka POM di Tangerang.

Selain pangan TIE, kata Penny, hasil pengawasan juga menemukan produk pangan kedaluwarsa dan rusak. Temuan pangan kedaluwarsa terbanyak ditemukan di wilayah kerja BPOM di Ambon, BPOM di Manokwari, BPOM Palu, Loka POM di Kepulaian Sangihe, dan Loka POM di Kepulauan Morotai.

Sementara, temuan produk pangan rusak terbesar ditemukan di wilayah kerja BBPOM di Serang, BBPOM di Yogyakarta, BBPOM di Makassar, BBPOM di Palembang, dan BPOM di Kendari.

Baca juga: Sekelompok Remaja Ini Melempar Batu ke Kawanan Gajah Liar & Mengejarnya dengan Anjing

“Temuan tersebut merupakan hasil dari pengawasan yang dilakukan terhadap 2.011 sarana peredaran, baik dari sarana retail, gudang distributor atau importir,” katanya.

Menurut Penny, jika dibandingkan dengan data intensifikasi pangan Tahun 2020, hasil temuan tahun ini menunjukkan penurunan produk yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK), baik produk kedaluwarsa, TIE, dan rusak.

“Sebanyak 40,28 persen temuan merupakan produk yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK). Dari sejumlah sarana yang diperiksa, juga ditemukan 125.231 kemasan atau sebanyak 4.419 item produk kedaluwarsa, TIE, dan rusak," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X