Sebuah pesawat yang hampir kosong membawa istri mantan komando Angkatan Laut Kerajaan Inggris lepas landas dari Kabul. Namun, ribuan orang yang berjuang melarikan diri dari Taliban dibiarkan.
Paul 'Pen' Farthing, seorang ekspatriat Inggris yang tinggal di Kabul, telah dipisahkan dari istrinya selama kekacauan yang melanda Afghanistan.
Dilansir dari Sky News, Jumat (8/20/2021), ia menjelaskan bahwa dia melakukan perjalanan ke bandara Kabul sehingga dia bisa membantu istrinya, Kaisa, mengungsi.
Baca juga: Gegara Tak Pakai Burqa, Seorang Wanita Afghanistan Tewas Dibunuh Taliban
Dia kemudian naik pesawat angkut militer C-17 Globemaster saat dia menuju ke negara asalnya, Norwegia. Farthing mengungkapkan kemarahannya pada kenyataan bahwa beberapa pesawat bahkan tidak terisi penuh dengan penumpang karena kekacauan yang terus berlanjut di bandara.
"Pesawat lepas landas dari bandara setiap jam terlepas dari apakah mereka penuh atau tidak. Orang tidak bisa masuk, mereka tidak bisa masuk ke bandara," katanya.
"Kami meninggalkan orang-orang, itu adalah hal yang mutlak. Ini adalah kegagalan evakuasi. Kami akan menonton beberapa adegan yang benar-benar mengerikan," tambah Farthing.
Kaisa is on her way home! BUT this aircraft is empty…scandalous as thousands wait outside #Kabul airport being crushed as they cannot get in Sadly people will be left behind when this mission is over as we CANNOT get it right ????@SecDef @VP @cnnbrk @BBCBreaking @SkyNews @itvnews pic.twitter.com/FoAxFrzT1K
— Pen Farthing (@PenFarthing) August 19, 2021
