Pemanasan global telah menjadi topik diskusi yang mengkhawatirkan untuk sementara waktu sekarang dan hal-hal tampaknya tidak berjalan dengan baik untuk membalikkan efeknya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan peringatan kode merah untuk kemanusiaan karena krisis iklim diprediksi akan menyebabkan cuaca ekstrem di Bumi dalam beberapa tahun ke depan.
Contoh perubahan iklim dapat dilihat di Greenland ketika pulau di dekat kutub utara diguyur hujan pada hari Sabtu (21/8/2021). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, puncak Greenland mendapatkan curah hujan dalam bentuk hujan dan bukan salju.
Hal tersebut membuktikan bahwa iklim telah mengubah pola cuaca karena kenaikan suhu di wilayah yang dingin. Tak hanya itu, ada kemungkinan potensi bencana-bencana lain akibat pemanasan global tersebut.
Baca juga: Mirip Adegan Bollywood, Polisi Tarik Sepeda Motor Bersama dengan Pengemudi di Atasnya
Menurut siaran pers oleh Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC), Stasiun Puncak National Science Foundation telah mengamati suhu di atas titik beku dan salju basah untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari satu dekade dan tanggal terbaru dalam catatan tahun ini.
Siaran pers juga mengatakan bahwa tidak ada laporan sebelumnya tentang curah hujan di lokasi tersebut. Lokasinya mencapai ketinggian 10.551 kaki di atas permukaan laut.
Pulau ini juga kehilangan massa es karena hujan dan diperkirakan tujuh kali lebih tinggi dari rata-rata harian untuk sepanjang tahun ini. NSIDC juga mengatakan bahwa peristiwa pencairan seperti itu telah terjadi pada 1995, 2012, dan 2019.
Portal Polar merilis data yang memperingatkan Greenland akan kehilangan lapisan esnya yang luas. Wilayah ini kehilangan 8,5 miliar ton massa permukaan pada 3 Agustus dan 8,4 miliar ton pada 5 Agustus.
Artikel Menarik Lainnya:
