Pilu I Nyoman Puja, Putri Tercintanya Tewas Tertimpa Bangunan saat Gempa Bangli Kemarin

- Minggu, 17 Oktober 2021 | 17:05 WIB
I Nyoman Puja kehilangan putrinya saat gempa melanda desanya. (ist)
I Nyoman Puja kehilangan putrinya saat gempa melanda desanya. (ist)

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang Desa Trunyan di Kabupaten Bangli dan Desa Ban di Kabupaten Karangasem pada Sabtu pagi (16/10/2021) menyisakan duka lara bagi I Nyoman Puja.

Betapa tidak. Nyoman Puja kehilangan putri tercintanya, I Luh Meryani yang baru berusia 3 tahun. Putrinya itu adalah anak bungsu yang sangat ia sayangi.

"Rumah saya roboh. Saya berusaha menyelamatkan anak dan istri saya dari reruntuhan bangunan. Tapi anak saya yang paling kecil, saya temukan sudah meninggal dunia terkena runtuhan atap dan batako," ujar Nyoman Puja, Minggu (17/10/2021).

Seperti diketahui, gempa yang berpusat di daratan Karangasem, pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 km itu juga menyebabkan longsor hebat. Warga di dua desa yang terkena dampak gempa paling parah, rata-rata tak sempat menyelamatkan diri.

Akibat gempa dan longsor tersebut, sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas.

"Saya berharap ada bantuan dari pemerintah, karena saya dan keluarga sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Selain itu, anak-anak saya yang mengalami luka-luka juga perlu diobati," ujarnya dengan suara bergetar menahan kesedihan.

Selain puluhan orang warganya mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia, Posko Kantor Desa Ban-Karangasem hingga Sabtu (16/10/2021) pukul 18.00 WITA mencatat korban luka ringan sebanyak 73 orang, rumah rusak berat sebanyak 259 unit, rumah rusak ringan 366 unit, dan tempat ibadah 101 unit.

-
Momen dramatis evakuasi korban tertibun tanah longsor akibat gempa bumi di Terunyan, Bangli, Bali, Sabtu (16/10/2021) (Istimewa)

Tidak hanya Kabupaten Karangasem, namun warga Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, juga mengalami nasib serupa. Ada dua korban meninggal dunia dan belasan luka berat-ringan.

Di Bangli, ada tiga desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang terisolasi akibat satu-satunya jalur darat yang menghubungkan wilayah mereka menuju Kota Bangli tertimbun material longsor. Tiga desa tersebut adalah Desa Trunyan, Desa Abangsongan dan Desa Abang Batudinding yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga (KK).

"Transportasi warga saat ini tidak bisa melalui darat karena memang berdasarkan pengamatan kami ada empat titik longsoran dari Bukit Abang yang menutup jalur dari Desa Abang Batu Dinding sampai ke Desa Trunyan dengan material yang cukup banyak seperti pasir dan batuan besar," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa, seperti dikutip dari Antara.

Hingga Sabtu (16/10) sore, akses jalan belum dapat dibuka karena sejumlah kendala yaitu cuaca yang kurang mendukung serta kondisi tanah yang masih labil, sehingga dapat membahayakan keselamatan tim yang akan membersihkan material longsor.

"Saya bersama teman-teman sudah di lokasi untuk melakukan pembersihan jalur, namun tiba-tiba ada material dan bongkahan batu besar dari atas, sehingga personel dan alat berat yang sudah disiapkan tidak dapat melanjutkan pembersihan," katanya.

Selama jalur darat tertutup longsor, warga tiga desa yang terisolasi apabila akan melakukan aktivitas dan bepergian menuju Kota Bangli, dapat menggunakan moda transportasi air melalui Danau Batur.

"Mudah-mudahan, besok pagi, kondisi cuaca dan tanah sudah stabil, sehingga kami bisa bekerja secara maksimal dan jalur yang tertutup material longsor bisa kembali dilalui oleh masyarakat," ungkap Ketut Agus Sutapa.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X