Sudah Hampir Sebulan, Efektifkah Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi? Ini Kata Warga

- Senin, 4 Oktober 2021 | 17:31 WIB
Penggunaan aplikasi PeduilLindungi (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Penggunaan aplikasi PeduilLindungi (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sudah hampir sebulan pemerintah mewajibkan sejumlah sektor dan lokasi menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk membantu mengatasi penyebaran COVID-19.

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2021, masyarakat wajib memindai kode QR menggunakan PeduliLindungi sebelum masuk kantor, mall, dll.

Fungsi "check in" pada aplikasi ini membantu pengelola fasilitas umum untuk mengecek status vaksinasi pengunjung.

Lalu, bagaimana tanggapan masyarakat mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini?

Abellia Anggi, seorang pengajar perguruan tinggi, menilai tampilan antarmuka aplikasi ini cukup ramah bagi pengguna.

"Cuma, kadang kalau lupa 'check out' dari satu tempat, hari berikutnya agak 'hang' untuk 'check in'. Tapi, sepertinya ini sudah diperbaiki, akhir-akhir ini tidak ada masalah 'check in' dan 'check out'," kata Abellia, dikutip dari Antara, Senin (4/10/2021).

Sementara Frita Oktaviyani (31) merasa aplikasi ini hanya syarat semata, dia menggunakan aplikasi ini untuk masuk mall atau naik MRT.

Dia memperhatikan biasanya petugas keamanan hanya mengecek aplikasi ketika "check in", tapi, tidak mengecek lagi ketika pengguna keluar apakah mereka sudah memindai ulang atau mengklik "check out" di PeduliLindungi.

"Sepertinya masih banyak yang kurang menyadari, penggunaan (PeduliLindungi) hanya syarat semata," kata Frita.

Lalu, Reza Ramadhani (32) merasa penggunaan  aplikasi PeduliLindungi di lapangan kurang efektif karena sertifikat vaksin masih bisa ditunjukkan dengan tangkapan layar, tidak harus dengan aplikasi PeduliLindungi.

Pasalnya, bisa saja ponsel mengalami gangguan koneksi internet saat harus membuka aplikasi tersebut.

Hanya saja, aplikasi ini sulit dioperasikan oleh orang tua. Seperti dialami oleh lansia bernama Eti Juansih (64). Meski sudah punya smartphone sendiri, dia kurang mampu mengoperasikannya.

"Kendala ketidaktahuan, kan, jarang yang udah tua 'oprek-oprek' (mengulik) hape," kata Eti.

Eti menuturkan dia sering tidak punya kuota internet karena lebih banyak di rumah. Ia juga hanya memakai smartphone untuk menelpon atau berkirim pesan di aplikasi chat saja.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X