Payungi Iriana dari Guyuran Hujan, Jokowi Disambut Gembira Warga di Pasar Kretek, Beri BLT

- Rabu, 15 Desember 2021 | 11:10 WIB
Jokowi payungi Iriana Jokowi saat berkunjung ke Pasar Kretek Wonosobo. (Youtube/Sekretariat Presiden)
Jokowi payungi Iriana Jokowi saat berkunjung ke Pasar Kretek Wonosobo. (Youtube/Sekretariat Presiden)

Tak pedulikan guyuran hujan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap keukeh melakukan tatap muka bertemu dengan memberikan bingkisan langsung pada pedagang kaki lima.

Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi tampak bertemu langsung pedagang di Pasar Kertek, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (14/12/2021). 

Dalam kondisi hujan itu, terlihat Jokowi menggunakan payung sendiri walau ada pasukan Paspampres yang mengelilinginya.

Bahkan pada satu kesempatan Jokowi juga terlihat menggunakan payungnya untuk melindungi istrinya, ibu negara Iriana Jokowi dari guyuran hujan yang cukup lebat.

-
Jokowi saat berkunjung ke pasar Kretek, Wonosobo. (Youtube)

 

Baca juga: Aplikasi Digital Tengah Booming, Presiden Jokowi Janji Lindungi Data Pribadi Pengguna

Kendati dalam kondisi yang becek, namun tidak menghalangi niat Jokowi memberikan bingkisan yang didalamnya ada sejumlah uang untuk modal usaha kepada pedagang kaki lima.

ambahan modal tersebut diharapkan dapat membantu para pedagang untuk mengembangkan usahanya yang terdampak pandemi COVID-19.

-
Presiden Jokowi menyapa warga di Pasar Kretek. (Youtube)

 

Kepala Pasar Kertek, Nyuhono, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap omzet dan pendapatan para pedagang di Pasar Kertek. Apalagi pada tiga bulan pertama pandemi, para pedagang tidak bisa berjualan sama-sekali.

“Untuk omzet dan pendapatan menurun drastis sampai 50 persen. Tapi pedagang ya mungkin ada yang nggak jualan karena banyak yang nggak laku, tapi pengaruh pandemi sangat berpengaruh sekali,” ujar Nyuhono seperti yang dikutip dari situs Setkab.go.id.

Pada kesempatan tersebut, Nyuhono juga menyampaikan harapannya agar pasar yang dibangun tahun 1995 tersebut bisa direvitalisasi.

Menurutnya, kondisi pasar saat ini sudah kurang baik karena banyak sarana dan prasarana yang rusak.

“Harapan ke depannya seandainya pembangunan bisa berjalan nanti mungkin dijadikan pasar tradisional dan modern. Jadi ada zonasi-zonasi atau pengelompokan pedagang. Pakaian sendiri, sembako sendiri, daging sendiri, seperti itu harapannya,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X