Meski Hasil Survei Tinggi, Tidak Jadi Jaminan akan Diusung PDIP

- Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:33 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Instagram/@sekjenpdiperjuangan)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Instagram/@sekjenpdiperjuangan)

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa untuk memutuskan calon presiden tidak bisa hanya berdasarkan hasil survei semata.

Dia menjelaskan, PDIP mempunyai mekanisme terhadap calon pemimpin yang bakal bertarung di Pilpres. Dimana, harus melalui kaderisasi kepemimpinan masyarakat, terjun ke tengah rakyat, dan setelah melalui berbagai ujian kepemimpinan.

Selain hal tersebut, kata Hasto, keputusan capres dan cawapres dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagaimana halnya terjadi pada tahun 2014 dan 2019 yang lalu.

"Tolak ukur seorang pemimpin bangsa dan negara tidaklah semata-mata dari survei," ungkap Hasto sebagaimana dikutip, Minggu (24/10/2021).

Seperti diketahui, belakangan ini dari hasil beberapa survei nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga sebagai kader PDIP selalu memasuki tiga besar. Disisi lain, Hasto mengungkap jika seorang presiden harus bertanggung jawab terhadap negara dan rakyatnya di masa depan.

Baca juga: Survei Calon Presiden: Prabowo Posisi Paling Teratas, Kedua Ganjar Pranowo

Menurut dia banyaknya pengalaman yang keliru ketika mengambil keputusan berdasarkan semata-mata hasil survei. Dia mencontohkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dalam survei sebelum Pilpres sangat tinggi, tetapi saat ini dipertanyakan legacy apa dari kepemimpinan Beliau.

"Ini menjadi pendidikan politik bagi kami bahwa kami mencari sosok pemimpin yang berani mengambil tanggung jawab, keputusan meskipun pahit. Kami bukan mencari pemimpin yang menyenangkan semua pihak, tetapi yang punya tanggung jawab bagi masa depan bangsa dan negara," kata dia

Lebih jauh Hasto mengatakan, Presiden juga harus berani tampil menghadapi tantangan internasional, seperti ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, krisis di Timur Tengah, kemudian beban dari kebijakan fiskal terhadap utang akibat akumulasi pinjaman luar negeri di masa lalu, dan juga akibat pandemi.

"Itu semua menjadi tanggung jawab pemimpin yang akan datang. Pemimpin harus dipersiapkan sebaik-baiknya," jelas Hasto.

Selain hal tersebut, pemimpin juga kokoh dalam ideologi Pancasila. Maka dari itu, menurut Hasto penentuan capres dan cawapres ini haruslah dipertimbangkan secara matang.

“Jadi urusan capres dan cawapres sebaiknya dengan pertimbangan matang. Dipikirkan masak-masak melalui kontemplasi, melihat rekam jejak calon, kepribadian, kemampuan teknokrasi dll. Namun yang pasti, Bu Megawati selalu berdialog dan mencari pemimpin yang sesuai dengan kehendak rakyat”, tandas Hasto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X