Kisah Mualaf Dokter Tirta, Mimpi Ketemu Imam Besar Mekkah

- Selasa, 2 Juni 2020 | 09:46 WIB
Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta)
Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta)

Siapa yang tidak kenal dengan sosok dokter Tirta. Pria dengan nama asli Tirta Mandira Hudhi ini adalah salah satu influencer yang kerap menyuarakan tentang penanganan virus corona.

Tapi, siapa sangka jika dokter yang kelahiran 30 Juli 1991 ini, mengalami sejumlah peristiwa menarik hingga akhirnya memutuskan jadi seorang mualaf.

Hal tersebut terungkap dalam kanal YouTube Masjid Agung Al Azhar, yang disiarkan pada 9 Mei 2020 lalu.

Dalam video itu, dokter Tirta menceritakan sempat bermimpi aneh, saat tidur di jam 16.00 WIB. Tak hanya itu, ia bahkan kerap mendengar suara azan selama tujuh hari berturut-turut.

Peristiwa inilah yang membuat dokter Tirta akhirnya mantap untuk menjadi seorang mualaf. Dokter Tirta sendiri berasal dari keluarga yang berbeda agama. Ayahnya seorang Muslim, sedangkan ibunya beretnis Tionghoa beragama non Muslim.

-
Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta)

Dokter Tirta mengaku bahwa dirinya adalah seorang atheis sejak lahir. Kondisi ini terus dialaminya hingga ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sang ayah, sempat memintanya untuk mengikuti agama yang dianut oleh sang ibu.

“Tapi saat itu aku mimpi aneh. Jadi waktu itu, aku ketiduran jam 04.00 sore, aku lihat diri aku terbaring, dan aku seperti terbang tinggi sekali,” cerita dokter Tirta.

Ketika terbang itu kata dokter Tirta, ia dijaga oleh dua orang yang memakai baju putih dan bercahaya.

Kedua penjaga itu kemudian mengarahkannya menuju sebuah rumah berwarna hijau, yang didalamnya terdapat keranda mayat warna hijau dengan sembilan orang.

Sembilan orang yang di situ kata dokter Tirta memakai sorban. Dokter Tirta mengungkapkan, salah satu dari sembilan orang itu adalah imam besar di Mekkah dan pemimpin pondok pesantren yang dikenalnya.

-
Dokter Tirta. (instagram/@dr.tirta)

“Di situ aku disuruh duduk dan tiba-tiba orang yang ada di dalam keranda itu bangkit, wajahnya bersinar banget, parah,” ungkap dokter Tirta.

Dalam mimpi itu kata dokter Tirta, imam besar tersebut tidak mengatakan apa-apa pada dirinya. Melainkan hannya menitipkan surat ke dalam kantong meja kemudian menghilang.

“Dia tidak berkata apa-apa, namun hanya menitipkan surat ke kantong meja dan menghilang. Salah satu kiyai yang ada di rumah tersebut bilang ke aku, suatu saat kamu tahu tugasmu akan besar. Kemudian saya terbangun dan pas Maghrib," jelasnya.

Sejak mimpi itu, dokter Tirta kerap mendengar kejadian azan pada pukul 09.00 pagi dan jam 12.00 siang. Peristiwa itu kemudian diceritakan dokter Tirta pada ayahnya.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X