Hingga saat ini, berbagai kota di Amerika Serikat masih melakukan aksi demonstrasi menentang rasisme. Namun, aksi polisi di Buffalo, New York, berikut ini justru kembali mencoreng institusi kepolisian.
Pada Kamis (4/6/2020) waktu setempat, seorang pria lansia mendekati barisan petugas polisi. Bukannya mendapatkan perlakuan baik, petugas justu mendorongnya dengan tongkat, dan dilanjutkan didorong dengan tangan oleh petugas lain.
Akibatnya, pria ini terjatuh ke jalan dan darah terlihat mengalir dari belakang kepalanya. Video ini direkam oleh seorang reporter stasiun radio lokal, WBFO.
Just about an hour ago, police officers shove man in Niagara Square to the ground (WARNING: Graphic). Video from: @MikeDesmondWBFO pic.twitter.com/JBKQLvzfET
— WBFO (@WBFO) June 5, 2020
Melihat pria itu terkapar, seorang polisi ingin menghampiri namun dicegah oleh petugas polisi yang lain. Akhirnya, barisan polisi tersebut hanya berjalan melewati seorang pria tua dengan kepala berdarah.
Video ini kemudian viral dan menuai gelombang protes dari netizen. Walikota Buffalo, Byron Brown mengatakan begitu resah melihat video tersebut.
"Saya sangat terganggu dengan video itu. Setelah berhari-hari aksi demonstrasi damai dan beberapa pertemuan antara saya, kepemimpinan polisi dan anggota masyarakat, acara malam ini mengecewakan," kata Brown.
Komisaris Polisi Buffalo, Byron Lockwood juga telah menonton video tersebut. Dia memerintahkan penyelidikan dan akhirnya menskorsing tanpa gaji, kedua petugas yang terlibat.
In a the longer version from another angle @WKBW captures citizens begging the Buffalo Police to do something while they stand there.
— People for Bernie (@People4Bernie) June 5, 2020
Their initial reaction was to chase off witnesses
Warning, graphic link. Video in this tweet shows only after the fall https://t.co/S1Ioht6mdU pic.twitter.com/mSpirUcdKd
Berdasarkan penjelasan Brown, pria berusia 75 tahun itu kini dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Medis, Erie, Buffalo.
Anehnya, Gubernur New York, Andrew Cuomo, malah membantah aksi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap warga sipil. Dia membantah meskipun ada video-video yang menunjukkan kekerasan tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers, Cuomo menyebut bahwa tuduhan aksi kekerasan kepolisian New York adalah penyulut retorika, seperti dilansir dari Russia Today.
@NYGovCuomo That was a very trumpy response. #Gaslighting pic.twitter.com/IrYGbrBapJ
— Trina Birdsong (@TrinaBirdsong) June 5, 2020
"Apakah anda pikir ada petugas polisi yang sadar bahwa pekerjaan mereka adalah hanya untuk menghantam pengunjuk rasa damai dengan tongkat? Itu bukan fakta, itu bahkan bukan pendapat, itu adalah serangan retorik hiper-partisan. NYPD tidak melakukan itu," tegas Cuomo, Kamis (4/6/2020).